Meski demikian, dia mengungkapkan bahwa PBSI membangun budaya untuk mendorong para pemain meraih prestasi.
"Achievement come first reward latter (prestasi yang utama hadiah belakangan)," ujar Agung.
Menurut Agung, prestasi menjadi suatu kebutuhan, terlebih visi PBSI adalah mendorong bulu tangkis Indonesia tidak hanya menjadi olahraga prestasi tetapi juga menjadi industri, sementara hadiah akan mengikuti prestasi tersebut.
"Reward itu akan ada ketika prestasi teman-teman atlet itu ada, dan itu sudah kita buktikan."
Baca Juga: Rahasia Kevin Sanjaya Bisa Berkali-kali Masuk Final di Turnamen Bulu Tangkis Internasional
Dia menambahkan, tahun ini merupakan tahun yang sangat padat dengan turnamen, mulai dari Olimpiade Tokyo digelar, Piala Sudirman di Finalndia, kemudian Piala Thomas-Uber di Denmark.
Ajang tersebut juga diikuti oleh sejumlah turnamen internasional, seperti Denmark Open, kemudian French Open, dan Hylo Open di Jerman.
Di Hylo Open, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menyabet gelar juara ganda putra setelah mengalahkan pasangan dari Indonesia lainnya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
"Kemudian mereka akan masuk ke tiga pertandingan besar yang prime to prime-nya juga dilaksanakan di Indonesia, di Bali, jadi bisa kita bayangkan seberapa besar intensitasnya, maka yang bisa kami lakukan adalah berharap sekarang ini agar para atlet kita bisa menunjukkan performanya yang terbaik," kata Agung.
Mengenai atlet yang mengalami cedera pada turnamen sebelumnya, Agung membenarkan bahwa beberapa masih dalam perawatan.
Namun, dia mengatakan bahwa kondisi mereka, Anthony Ginting dan Jonatan Christie, sudah jauh lebih baik.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.