BRISTOL, KOMPAS.TV - Manajer Bristol Rovers Joey Barton telah meminta maaf usai ia membandingkan performa timnya melawan Newport County pada hari Sabtu kemarin dengan kata Holocaust.
Barton dikritik oleh beberapa juru kampanye anti-Semitisme di Inggris setelah menggunakan analogi Holocaust dalam wawancara pasca-pertandingan.
FA bahkan juga menegur Barton akibat perkataannya tersebut yang bisa menimbulkan kontroversi.
"Itu jelas tidak ada pelanggaran yang seperti yang dimaksud, tapi beberapa orang dengan tepat telah menunjukkan kepada saya bahwa penggunaan analogi itu tidak benar," kata Barton kepada BBC Radio Bristol.
"FA menulis surat kepada saya minggu ini untuk mengingatkan kami tentang bahasa dan komunikasi kami, dan hal terakhir yang tidak ingin kami lakukan adalah menyinggung atau membuat marah siapa pun," lanjut mantan pemain Manchester City tersebut.
“Jadi jika ada yang tersinggung dengan itu, saya ingin meminta maaf untuk itu. Saya pikir FA benar untuk menulis surat kepada saya dan mengingatkan saya tentang itu," imbuhnya.
Holocaust, merupakan tragedi pembantaian yang dilakukan oleh Nazi selama Perang Dunia Kedua dan merenggut nyawa sekitar enam juta orang Yahudi.
Tragedi tersebut menjadi sangat sensitif untuk dibicarakan khususnya di Eropa.
Di akhir pekan lalu, Joey Barton yang melatih Bristol Rovers memberikan komentar terhadap timnya usai mengalami kekalahan di pertandingan League Two.
Baca Juga: Candaan Tentang Holocaust 23 Tahun Lalu Viral, Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat
Ia kemudian menggunakan kata Holocaust untuk menganalogikan penampilan timnya yang sangat buruk.
"Saya berkata kepada para pemain selama sepekan, 'tim hampir seperti kursi musik'," kata Barton saat itu.
"Seseorang datang dan bermain dengan baik tetapi kemudian diskors atau cedera."
"Seseorang masuk untuk permainan, melakukannya dengan baik tetapi kemudian mengalami Holocaust, mimpi buruk, bencana mutlak," tuturnya.
Permintaan maaf dari Barton ini menjadi kalimat pertama yang keluar darinya atau pun dari pihak Bristol Rovers usai kontroversi itu muncul.
Lebih lanjut, Barton mengatakan telah menyadari kesalahannya dan memastikan hal tersebut tidak akan terjadi lagi di masa depan.
"Sudah menjadi tugas kita untuk menjadi sempurna kata dan tidak membuat kontroversi," ujarnya.
"Saya mengerti bahwa semua yang kita katakan, bahkan yang saya katakan sekarang tidak diragukan lagi akan disatukan sedemikian rupa sehingga akan ada di sana untuk menarik dan menarik perhatian orang-orang yang menggunakan media sosial dan internet."
"Bagi saya, itu adalah analogi yang buruk untuk digunakan dalam konteks dunia modern yang kita tinggali, dan itu tidak akan terjadi lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Penyintas Holocaust Sebut Donald Trump Mirip dengan Adolf Hitler
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.