Liverpool vs Manchester City: Saat The Reds Hanya Berjarak 11mm dari Trofi Liga Inggris Man City

LIVERPOOL, KOMPAS.TV - Liverpool asuhan Juergen Klopp dan Manchester City arahan Pep Guardiola menjadi dua klub terbaik Inggris beberapa tahun belakangan. Empat musim terkini trofi Liga Inggris selalu diraih dua klub tersebut, satu oleh Liverpool dan tiga Man City.

Beberapa tahun terakhir, di Liga Inggris, partai antara Liverpool vs Manchester City juga menyajikan sejumlah pertemuan menarik nan dramatis. Salah satunya terjadi pada musim 2018/19.

Man City menjamu Liverpool di Stadion Etihad pada 4 Januari 2019. Dua klub ini beradu sengit di puncak klasemen.

Baca Juga: Pengakuan Pelatih Liverpool Juergen Klopp yang Bertengkar dengan James Milner

Jelang melawat ke Etihad, The Reds sukses mempertahankan tren 20 pertandingan tanpa kekalahan. Mereka unggul tujuh poin dari The Cityzens.

Meskipun demikian, anak asuh Pep Guardiola memiliki modal bagus untuk mengejar The Reds. Pada paruh pertama, The Cityzens sukses mencuri satu poin di Anfield. 

Giliran bertandang ke Etihad, anak asuh Klopp pun enggan kalah demi menjaga keunggulan dalam perebutan gelar.

Pertandingan Manchester City vs Liverpool berjalan sengit di Etihad. Kedua tim saling jual-beli serangan.

Pada menit 21, tim tamu nyaris membuka keunggulan lewat aksi Sadio Mane. Penyerang asal Senegal itu menerima umpan terobosan di kotak penalti lalu mengirim tembakan mendatar ke sudut gawang.

Tembakan Mane membentur tiang. Bola muntah pun disapu oleh John Stones. Namun, sapuan Stones justru mengenai Ederson dan kembali mengarah ke gawang Man City.

John Stones enggan menyerah. Ia kembali ke gawang, berkejaran dengan Mohamed Salah untuk menyapu bola. Bek asal Inggris itu kemudian berhasil menghalau bola.

Akan tetapi, Salah mengklaim bola telah masuk gawang dan protes kepada wasit. Lewat bantuan teknologi garis gawang, sang pengadil memutuskan bola belum masuk ke gawang.

Lewat reka ulang teknologi garis gawang, terlihat bahwa 95% bola telah melewati garis. Namun, gol urung terjadi karena seluruh bola harus melewati garis gawang untuk disahkan menjadi gol. Panjang bola yang belum melalui garis hanyalah 11 milimeter.

Setelah itu, tuan rumah unggul lebih dulu berkat aksi Sergio Aguero pada menit 40. Roberto Firmino berhasil menyamakan kedudukan pada menit 64. Namun, aksi Leroy Sane sukses mengunci kemenangan 2-1 Man City.

Sapuan John Stones terbukti krusial dalam perebutan gelar Liga Inggris 2018/19. Pada akhir musim, Man City sukses merengkuh titel dengan keunggulan satu poin atas Liverpool. 

Apabila Stones telat sepersekian detik saja pada momen tersebut, hasil laga Man City vs Liverpool boleh jadi berkesudahan dengan hasil seri. Artinya, The Reds akan unggul dua poin atas Man City di klasemen akhir.

Setelah kalah di Etihad, Liverpool berhasil disalip usai ditahan imbang Leicester, West Ham, Manchester United, serta Everton. Sedangkan The Cityzens hanya kehilangan poin sekali ketika dikalahkan Newcastle United.

Jelang akhir musim, Man City dan Liverpool menyapu bersih kemenangan untuk menandai salah satu perebutan gelar juara paling ketat sepanjang sejarah Liga Inggris. The Cityzens mengakhiri musim dengan poin 98, sedangkan Liverpool 97.

John Stones sendiri bangga ketika meninjau ulang sapuan krusialnya. Ia tidak menyangka jika bola hanya terpaut 11 milimeter dari gol sah.

Sementara itu, bagi Liverpool, kegagalan menjuarai Liga Inggris 2018/19 memperpanjang puasa gelar liga domestik mereka menjadi 30 tahun. Namun, The Reds rupanya tidak butuh waktu lama untuk mengakhirinya. 

Pada 2019/20, anak asuh Klopp berhasil juara Liga Inggris dengan keunggulan 18 poin atas Manchester City di peringkat kedua.

Baca Juga: Cetak Gol Debut di PSG dengan Bobol Gawang Man City, Ini Kata Lionel Messi