Kompas TV olahraga kompas sport

Profil Leani Ratri Oktila, Anak Petani Pemuas Dahaga Medali Emas Paralimpiade Indonesia

Kompas.tv - 4 September 2021, 21:14 WIB
profil-leani-ratri-oktila-anak-petani-pemuas-dahaga-medali-emas-paralimpiade-indonesia
Leani Ratri Oktila meraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis di Paralimpiade Tokyo 2020. (Sumber: NPC Indonesia)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Leani Ratri Oktila dengan duet bersama Khalimatus Sadiyah berhasil meraih medali emas Paralimpiade untuk Indonesia. Ini adalah medali emas pertama sejak 1980 atau 41 tahun lalu.

Sebagai unggulan pertama, Leani/Khalimatus mengalahkan ganda putri asal China, yaitu Cheng Hefang/Ma Huihui pada partai final cabang para-badminton nomor ganda putri SL3-SU5 di Yoyogi National Stadium, Sabtu (4/9/2021).

Leani/Khalimatus menjadi juara usai menang dalam dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-12 .

Sebelumnya, Indonesia terakhir kali meraih emas pada Paralimpiade Arnhem 1980 di Belanda. 

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020: Indonesia Tambah Tiga Medali dari Cabor Para Bulu Tangkis

Saat itu, tim Indonesia membawa pulang dua emas lewat Yan Soebiyanto pada cabang lawn bowls (atau biasa disebut boling lapangan) dan R. S. Arlen pada angkat besi.

Medali emas ini tak hanya menunjukkan kemampuan Leani, melainkan juga ketahanan perempuan berusia 30 tahun itu.

Sebabnya, Leani turun di 3 nomor sekaligus cabang olahraga badminton, yakni ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus, ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto, dan tunggal putri SL4.

Di tengah jadwal padat dan energi terkuras, Leani berhasil menunjukkan kestabilan kemampuan dan tekad besar.

Raihan medali emas Leani ini juga tak lepas dari persiapan yang mumpuni untuk tiga nomor cabor badminton itu.

Mengutip Kompas.id, Leani Ratri Oktila mengatakan, dirinya biasa berlatih lebih dari tujuh jam setiap hari. 

Tak cuma itu, Leani berlatih dengan tiga pebulu tangkis non-disabilitas lain yang berperan sebagai sparring partner

"Kadang-kadang saya bermain satu lawan satu, satu lawan dua, atau satu lawan tiga. Ini penting sekali untuk meningkatkan kekuatan mental, kekuatan tangan, dan kecepatan kaki," kata Leani, ditakik dari Kompas.id.

Keberhasilan Leani tak lepas pula dari dukungan keluarga. Ia mengaku, ayahnya yang bekerja sebagai petani dan ibunya terus mendukung dirinya.

Baca Juga: Hasil Lari 100m Paralimpiade Tokyo: Finis ke-2 di Penyisihan, Karisma Evi Tiarani ke Final

“Mereka bukan atlet, tapi selalu mendukung kami untuk mengejar mimpi dan di satu sisi meraih cita-cita mereka demi kami juga,” kata Leani, dilansir dari Badminton Asia.

Leani menuturkan, kedua orang tuanya menjadi sosok penting pendukung dirinya bangkit usai mengalami kecelakaan pada usia 20 tahun.

“Saya berusia 20 tahun saat (kecelakaan) itu dan sudah bermain bulu tangkis sejak saya berusia tujuh tahun. Jadi rasanya wajar untuk kembali bermain badminton. Tetapi saya tidak bisa melakukannya tanpa keluarga saya,” beber Leani.

Ayahnya kerap mendorongnya agar giat berlatih. Sementara, saudara-saudaranya sering bermain badminton di depannya. 

Dorongan keluarga ini memberinya motivasi besar untuk terus menggenggam raket dan bermain bulu tangkis.

“Hal terbaik dari menjadi atlet internasional adalah ketika saya menang, dunia melihat apa yang Indonesia mampu lakukan. Saya bisa membuat negara dan keluarga saya bangga,” tegas Leani.

Biodata Leani Ratri Oktila

Nama: Leani Ratri Oktila

Tempat, Tanggal Lahir: Kampar, Riau; 6 Mei 1991

Cabang olahraga: Bulu tangkis nomor tunggal putri (SL4), ganda (SL3)

Baca Juga: Bawa Pulang 3 Medali, Atlet Paralimpiade Indonesia Harumkan Nama Bangsa

Prestasi:

Umum

  • BWF Female Badminton Player of The Year 2018-2019
  • 1st Rank tunggal putri SL4
  • 1st Rank ganda campuran SL3-SU5
  • 2nd Rank ganda putri SL4-SU5

Kejuaraan Dunia BWF

  • 1 medali emas, perak, dan perunggu Korea 2017
  • 2 emas dan 1 perak Swiss 2019 Asian Paragames
  • 1 medali emas, perak, dan perunggu Incheon 2014
  • 2 emas dan 1 perak Jakarta 2018 ASEAN Paragames
  • 3 medali emas Singapura 2015
  • 3 medali emas Kuala Lumpur 2017

Turnamen internasional

  • 7 emas, 2 perak dari Indonesia Para-Badminton International 2014-2016
  • 5 emas Thailand Para-Badminton International 2017-2018
  • 3 emas, 1 perak Australia Para-Badminton International 2018
  • 5 emas, 2 perak Dubai Para-Badminton International 2019
  • 6 emas, Canada Para-Badminton International 2019
  • 2 emas, 1 perak Brazil Para-Badminton International 2020




Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Kompas.Id/Badminton Asia




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x