Sementara Perez selaku presiden Liga Super menyebut kompetisi tersebut akan menyelamatkan sepak bola.
"Kami melakukan ini untuk menyelamatkan sepak bola, yang mana sedang menghadapi situasi kritis dan dekat dengan kehancuran," kata Perez kepada El Chiringuito pada April silam.
Sementara itu, kesepakatan investasi sebesar 2.1 miliar euro (Rp35,4 triliun) yang digelontrokan CVC dengan La Liga telah disetujui oleh 38 dari dari total 42 klub La Liga.
Empat klub yang menolak ikut adalah Real Madrid, Barcelona, Athletic Bilbao, serta Real Oveido yang saat ini bermain di divisi dua Liga Spanyol.
Sebagai imbalannya, tersebut akan membuat CVC menerima 11 persen dari hak siar liga selama setengah abad ke depan.
Baca Juga: Apakah Keputusan Barcelona Terkait Keperigan Messi Hanya Gertakan untuk La Liga?
Kecaman juga datang dari Joan Laporta selaku presiden Barcelona.
Meski akan mendapat dana segar, Laporta tidak siap menggadaikan hak siar klub untuk 50 tahun ke depan.
Tebas menduga Barcelona dan Real Madrid memang tidak ingin La Liga berkembang, karena wacana Liga Super Eropa.
Tebas juga menuding kedua klub hanya ingin dana mayoritas mengalir ke mereka.
"Mereka ingin sebagian besar uang mengalir ke mereka. Real Madrid dan Barcelon mencoba memblokir semua yang kami lakukan. Tetapi, kami tetap tumbuh dan terus tumbuh, kendati tidak semua klub menyetujui kesepakatan ini," sebut Tebas.
Sumber : Mundo Deportivo, AS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.