GORONTALO, KOMPAS.TV - Demi dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar, sejumlah guru dan sebagian siswa harus rela menyeberangi sungai, untuk dapat berkumpul dalam kelompok belajar.
Kegiatan ini rutin dilakukan oleh guru di SDN 6 Tapa Gorontalo, sejak pandemi covid-19, agar anak-anak yang tidak memiliki ponsel tetap mendapat hak pendidikan.
Perjuangan menyeberangi sungai ini tak hanya dilakukan oleh anak anak saja, namun guru juga ikut menyeberangi sungai dan harus rela pakaiannya basah demi dapat mengajar anak anak.
Guru membuat beberapa kelompok belajar disesuaikan dengan jarak rumah antar siswa. Sehingga lebih menghemat waktu guru, untuk memberikan materi pelajaran dibandingkan harus mendatangi satu per satu siswanya.
Setiap mendatangi rumah siswa, proses belajar mengajar dari guru dilakukan secara bergantian dengan mata pelajaran yang berbeda.
Siswa pun menyambut dengan baik kedatangan guru meski dengan penuh perjuangan.
Sejak pandemi covid-19, sekolah terpaksa ditutup sementara. anak anak diminta untuk belajar di rumah melalui daring. namun tidak semua wilayah memiliki akses internet.
Kalau pun ada tak semua anak memiliki ponsel. Untuk itulah sekolah membuat kelompok belajar kecil agar anak anak tetap mendapat hak pendidikan.
Meski untuk memberikan hak pendidikan, baik guru dan siswa harus melewati rintangan yang tak mudah.
Sulitnya medan yang dilewati oleh guru, proses belajar mengajar dengan mendatangi siswa hanya dilakukan setiap dua hari sekali.
Namun jika air sungai meluap dan tidak bisa dilewati, para guru biasanya akan menunggu di tepi sungai dan hanya bisa memberikan tugas yang bisa diambil oleh para orangtua siswa.
Baca Juga: Kendala Belajar Online di Tengah Pandemi Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.