JAKARTA, KOMPAS.TV - Reklamasi kawasan Ancol , diklaim Gubernur DKI Jakarta , dapat menyelamatkan warga Jakarta , dari bencana banjir.
Namun pegiat lingkungan berpendapat, reklamasi ini tidak ada kaitannya dengan upaya penyelamatan Jakarta, dari bencana banjir.
Upaya reklamasi kawasan Ancol , yang kini diinisiasi pemerintah provinsi DKI Jakarta, menuai polemik.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, upaya ini justru untuk menyelamatkan warga Jakarta, dari persoalan banjir.
Anies pun mengklaim , langkahnya ini berbeda dengan proyek relamasi sebelumnya.
Sebagai informasi , lahan kawasan Ancol yang akan direklamasi ada seluas 155 hektar. 35 hektar lahan milik dunia fantasi, dan 120 hektar lahan milik Taman Impian Jaya Ancol.
Lahan ini , nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan wisata baru.
Seperti museum sejarah peradaban islam , dan ruang bermain anak.
Sedangkan status lahan reklamasi ini, merupakan pulau "l", yang izinnya diberikan kepada pihak Ancol pada 21 September 2020.
Namun, langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan ini, mendapat kritikan pegiat lingkungan.
Wahana lingkungan hidup, WALHI Jakarta menilai, hal ini akan menambah beban pemulihan kondisi lingkungan di Teluk Jakarta, dan tidak ada kaitannya reklamasi dengan penanganan banjir Jakarta.
Selain pegiat lingkungan, kritikan datang dari komunitas nelayan di kawasan Ancol.
Menurut mereka, upaya reklamasi Ancol adalah sinyal untuk mematikan masyarakat nelayan, di Teluk Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.