JAKARTA, KOMPAS.TV - Klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19) bertambah di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tercatat sebanyak 1.280 orang di Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Hal itu diakui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Berikut fakta-fakta 1.200 orang di Secapa AD positif corona yang dirangkum Kompas.tv.
Baca Juga: Terungkap! 1.280 Orang Secapa AD Positif Corona Berawal dari Pemeriksaan Bisul dan Tulang Belakang
Berawal Pemeriksaan Bisul dan Tulang Belakang
Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, ribuan orang di Secapa AD yang terkonfirmasi Covid-19 berawal ketika dua orang siswa melakukan pemeriksaan sakit bisul dan tulang belakang di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat.
"Jadi tepatnya dua pekan lalu adalah laporan pertama dari komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat kepada saya hari Sabtu juga. Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya. Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira," ujar Andika, saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2020).
Saat dilakukan rapid test dan swab tes kepada prajurit atau perwira siswa tersebut ternyata justru dinyatakan positif Covid-19.
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi. Satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka di-swab dan positif," ungkap Andika.
Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Ungkap Kronologi Ribuan Orang di Secapa AD Terjangkit Covid-19
Gelar Rapid Test Massal
Setelah mendapatkan laporan itu Jenderal Andika langsung memerintahkan semua anggotanya yang berada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test massal.
Hal itu dilakukan agar tak terjadi kecolongan yang berisiko lebih.
Saat itu pula, sebanyak 1.400 alat rapid test didatangkan langsung dari Jakarta ke Secapa AD.
Setelah rapid test dilakukan, ternyata saat itu ada sebanyak 187 orang dinyatakan reaktif.
Untuk memastikan hasil itu, maka dikirimkan kembali bantuan berupa alat VTM untuk melakukan swab test berikutnya.
Ratusan orang yang dinyatakan reaktif tersebut dilanjutkan melakukan swab test dan akhirnya terkonfirmasi positif.
"Dari situ kita ingin yakinkan, kita lakukan swab. Saya kirim VTM kepada Kakesdam. VTM itu adalah alat untuk swab. Nah, saya kirim kemudian dilakukan swab, dilakukan tes di laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan," kata Andika.
Itulah awal mula kejadian terhadap ribuan orang di Secapa AD.
Baca Juga: KSAD Andika Perkasa: 1.200 Orang Positif Covid-19 di Secapa AD Hampir Semua Tak Merasakan Apa-apa
Kasus Covid-19 Melonjak Tajam
Tak lama kemudian jumlah kasus Covid-19 di Secapa AD pun terus membengkak.
Dari awalnya hanya ratusan orang yang terkonfirmasi, data terbaru tercatat telah mencapai 1.280 orang di Secapa AD dinyatakan positif corona (Covid-19).
Dari total jumlah itu, mereka terdiri dari 991 perwira siswa, 289 staf atau anggota, serta keluarga dari Secapa AD.
Saat itu pun tak dapat dielakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, melonjak tajam.
Salah satu penyebabnya karena adanya klaster baru dari Secapa AD yang berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Baca Juga: Secapa Angkatan Darat Jadi Klaster Baru, Panglima TNI Akan Evaluasi
Hampir Semua OTG
Menurut Andika, sebagian besar siswa dan staf di Secapa TNI AD yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG).
“Dari 1.280 yang di Secapa juga kan hampir semua tidak merasakan apa-apa. Positif itu diagnosa, tapi secara realita, mereka tidak merasakan apa-apa,” kata Jenderal Andika pada Sabtu (11/7/2020).
Meskipun begitu, Andika menuturkan, pihaknya tetap membatasi mereka yang positif untuk tidak berhubungan langsung dengan orang yang negatif.
“Tetap mereka dibatasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," ujar Andika.
Baca Juga: Kronologi Awal Mula Covid-19 di Secapa AD, KSAD: Berawal dari Ketidaksengajaan
Kegiatan Akademis Sudah Selesai
Meskipun ribuan siswa kini tengah menjalani isolasi mandiri, kegiatan pendidikan di Secapa AD masih berlangsung sesuai kurikulum, namun kegiatan bersifat akademis sudah selesai.
Minggu ini, kata Andika, merupakan kegiatan terakhir sebelum penutupan kegiatan pendidikan. Rencananya, dilakukan padaakhir bulan Juli 2020.
"Kegiatan mereka masih berlanjut sesuai kurikulum, kebetulan mereka sudah selesai semua jadwal yang bersifat akademis maupun keluar," kata Andika.
"Jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini."
Pihaknya pun tetap mengawasi para siswa selama isolasi mandiri dilakukan di komplek Secapa AD, baik dari segi kesehatan maupun pola makan hingga istirahatnya.
"Jadi didalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka pun, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar,” kata Andika.
“Kepada setiap mereka kita belikan obat, misalnya kita awasi dalam hal istirahat. Jam 9 istirahat malam, handphone mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat yang cukup, moreless 8 jam.”
Tak hanya itu, setiap jam makan pun mereka diawasi. Setelah itu mereka juga wajib berolahraga, tapi tidak yang terlalu berat sehingga membuat mereka kelelahan.
Baca Juga: Pertama Kali, Donald Trump Pakai Masker di Depan Publik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.