Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV – Tingginya animo masyarakat saat hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) kembali dibuka membuat protokol kesehatan yakni menjaga jarak atau physical distancing terabaikan.
Hal tersebut menjadi perhatian Juru Bicara Pemerintah untuk Penangangan Covid-19, Achmad Yurianto.
Menurut Yurianto, masyarakat seakan lupa bahwa wabah virus corona belum berakhir. Dalam pemantauan tim gugus tugas Covid-19 terjadi penumpukan massa pada car free day, minggu (21/6/2020). Di car free day, masih ditemukan masyarakat yang lupa pentingnya menjaga jarak.
Baca Juga: Trending! Kritik CFD Jakarta Jadi #CoronaFreeDay
"Kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti pelaksanaan CFD di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting. Ini yang kami mohon untuk evaluasi kita bersama," ujar Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (21/6/2020).
Ia menegaskan, jaga jarak satu sama lain mutlak dilaksanakan setiap orang untuk mencegah penularan Covid-19.
Apalagi dari rapid test yang digelar di lokasi CFD, ditemukan sejumlah orang yang reaktif.
Selain pada CFD, pihaknya juga mendapati masyarakat yang mengabaikan physical distancing di beberapa bandara yang akan melakukan penerbangan ke arah Pulau Jawa pada Minggu (21/6/2020).
Baca Juga: CFD Ramai, Netizen: Corona Free Day
"Kami pantau di Batam dan di beberapa tempat lain juga demikian. Masih banyak masyarakat yang belum tertib untuk menjaga physical distancing," tutur Yurianto.
Yurianto mengingatkan pencegahan penularan Covid-19 butuh kerja sama dan kedisiplinan masyarakat. Pemerintah tidak mungkin melakukan pengendalian penyakit Covid-19 sendirian.
Yurianto juga menegaskan, physical distancing dan mengenakan masker adalah beberapa hal dasar yang harus dijalankan secara disiplin.
Bahkan itu merupakan prasyarat mutlak untuk dapat melaksanakan adaptasi kebiasaan baru (new normal) dalam rangka mengembalikan produktivitas masyarakat.
Baca Juga: Update Corona 21 Juni: 45.891 Positif, 18.404 Sembuh, 2.465 Meninggal Dunia
"Jadi dibutuhkan kerja bersama, terus-menerus tidak terhenti, semangat gotong royong jadi penting untuk saling melindungi, menjaga agar penularan bisa kita hentikan," ujar Yurianto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.