Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Ada pemandangan alam berbeda pada Rabu (3/6/2020) pagi ini. Sekitar pukul 10.47 WIB, Bulan akan berada di titik terdekat Bumi atau disebut dengan Perigee.
Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging mengatakan bahwa pada fenomena Perigee ini, jarak terdekat Bulan akan berada sekitar 364.390 kilometer dari pusat Bumi.
"Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi," kata Emanuel dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga: Fenomena Cuaca Panas Gerah di Jabodetabek Belakangan, Ada Apa?
Bulan yang tampak lebih besar itu, lebar sudut yang terlihat dari Bumi yaitu 32,8 menit busur.
Perigee ini bisa terjadi karena dalam peredaran Bulan mengelilingi Bumi, lintasannya tidak lingkaran sempurna, tetapi sedikit elips.
"Ada kalanya (Bulan) agak jauh dari Bumi disebut Apogee, dan saat dekat disebut sebagai Perigee," jelas dia.
Mengenai pengaruh fenomena ini terhadap kondisi di Bumi, Emanuel menyebutkan bahwa paling utama adalah peningkatan air pasang karena adanya gravitasi Bulan.
"Tetapi, itu juga ditentukan oleh faktor lain," ujar dia.
Fenomena Perigee ini bisa disaksikan di wilayah mana pun di Indonesia asalkan cuaca baik.
Baca Juga: Fenomena Dentuman Misterius di 3 Wilayah Indonesia dalam Dua Bulan, Apa Kata BMKG?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.