Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BANDUNG, KOMPASTV - Youtuber Ferdian Palaka (21) dan rekan-rekannya jadi target perundungan atau bullying dari tahanan lain.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Samudra Jaya, membenarkan peristiwa tersebut.
Pihaknya telah memisahkan Ferdian dan kedua rekannya yakni, M Aidil (21) dan Tubagus Fadilah Achyar (20) dari tahanan lain agar peristiwa serupa tidak berulang.
Ulung juga menjelaskan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap petugas jaga dan tahanan lain yang melakukan bullying kepada Ferdian Paleka Cs.
"HP sudah diamankan, kita juga sudah melakukan pemeriksaan kepada penjaga sampai ke tingkat atasnya untuk mempertanggungkjawabkan kejadian ini," ujar Ulung di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (9/5/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Video bullying Ferdian Paleka dan temannya beredar di media sosial. Video berdurasi sekitar 49 detik itu memperlihatkan Ferdian berkepala plontos dan hanya mengenakan celana dalam.
Ferdian, Aidil dan Tubagus berdiri di dalam bak berwarna kuning seperti bak sampah. Mereka pun kemudian harus melakukan push up dan scout jump.
Tak sampai disitu, Ferdian juga diminta untuk mengucapkan kata "aing belegug" (saya bodoh), yang kemudian diikuti oleh Ferdian.
Kesal dengan ulah Ferdian Cs
Ulung menjelaskan dari pemeriksaan, diketahui aksi bullying yang dilakukan tahanan lain terhadap Ferdian Cs karena tidak suka dengan video prank sembako isi sampah yang dibuat Ferdian dan ketiga temannya.
"Itu terjadi karena tahanan tidak suka terhadap kelompok ini karena memberikan bantuan berisi sampah, mereka tidak suka, sehingga tahanan ini melakkan pembulian kepada Ferdian cs," ujar Ulung.
Ulung menjelaskan video tersebut direkam tahanan yang memiliki ponsel di Rutan Polrestabes Bandung. Ponsel itu diduga diselundupkan kepada tahanan melalui makanan kiriman.
Sebab, sambung Ulung, selama wabah virus corona, Polrestabes Bandung tidak menerima kunjungan kecuali kiriman makanan dari keluarga tahanan.
"(Ponsel) mungkin diselipkan pada saat pemberian makanan kepada tahanan," ujar Ulung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.