A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Tangani Wabah Covid-19, Muhammadiyah Luncurkan Senarai Sikuvid dan Sikevid untuk Layanan Psikologi

Kompas TV nasional berita kompas tv

Tangani Wabah Covid-19, Muhammadiyah Luncurkan Senarai Sikuvid dan Sikevid untuk Layanan Psikologi

Kompas.tv - 26 April 2020, 23:04 WIB
tangani-wabah-covid-19-muhammadiyah-luncurkan-senarai-sikuvid-dan-sikevid-untuk-layanan-psikologi
Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat (Sumber: jembermu)
Penulis : Deni Muliya

Menindaklanjuti hasil dari LDP itulah, maka kemudian diluncurkan Sikuvid dan Sikevid sebagai alat untuk mengukur kesehatan fisik dan psikis masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Alat ini berupa check list atau senarai yang dapat digunakan oleh relawan secara fleksibel dan mandiri.

Tentunya  dengan tetap menghormati etika profesi yang berlaku serta tidak harus diberikan oleh psikolog.

Alat tersebut dibuat karena program preventif, promotif dan kuratif yang muncul di lapangan untuk mengukur seberapa besar risiko masyarakat terpapar virus serta kondisi psikologis masyarakat. 

Alat ini juga dapat digunakan para relawan untuk memudahkan mereka memetakan kondisi masyarakat terkait risiko terpapar virus dan risiko kecemasan.

“Jika ditemukan indikasi risiko dan kecemasan tinggi maka kita bisa lakukan sisi kuratif dengan memberikan konseling bagi yang cemas tinggi serta segera merujuk kepada Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat bagi yang risiko tinggi terpapar virus,” kata Ratna 

Diketahui bahwa Sikuvid dan Sikevid ini disusun oleh Ratna Setiyani S, Psikolog yang aktif sebagai Koordinator Layanan Dukungan Psikososial (LDP) MCCC PP Muhammadiyah.

Ratna didukung Budi Santoso, Ugung Dwi Ario W Psikolog UM Purwokerto, dengan melibatkan para professional judgement.

Baca Juga: Muhammadiyah Lebih Fokus Layani Masyarakat dan Gerakkan Kemanusiaan

“Jika kami membuat skala uji coba sendiri, kami butuh waktu lebih lama, sehingga tentu tidak akan sesuai dengan tujuan semula karena masyarakat sudah menunggu adanya sebuah alat yang dapat dipakai oleh para relawan,” tutur Ratna.
 
Adapun untuk uji validitas dari Sikevid menggunakan panduan PPDGJ dengan merujuk referensi scully tentang tanda-tanda kecemasan. 

Sedangkan untuk item pertanyaan tetap mempertimbangkan favorabel dan unfavorable. 

Semua itu dibuat dengan prosedur ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x