Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Aneka Gejala Baru Virus Corona
Kendati demikian, beberapa gejala baru telah ditemukan selama sebulan terakhir yang mungkin terkait dengan virus corona baru. Beberapa gejala muncul tanpa disertai gejala pernapasan.
Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.
New York Times pun memberitakan, laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah besar pasien Covid-19 mengalami anosmia (gangguan pada indera penciuman), kehilangan indera penciuman, dan ageusia (masih bisa merasakan makanan, tapi kepekaannya berkurang).
Para profesional medis belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan gangguan pada indera penciuman dan perasa pada pasien Covid-19.
Beberapa virus mungkin menghancurkan sel atau reseptor sel di hidung, sementara yang lain menginfeksi otak melalui saraf sensor penciuman.
Kemampuan menginfeksi otak dapat menjelaskan beberapa kasus gangguan pernapasan pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Perhatian! 5 Hal Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala yang Harus Diketahui
Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.
Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan, stroke, dan kejang.
Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.
Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.
Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus corona. Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.