A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Dianggap Bisa Tangkal Corona, Wedang Jahe Susu Laris Manis Diserbu Pembeli

Kompas TV nasional berita kompas tv

Dianggap Bisa Tangkal Corona, Wedang Jahe Susu Laris Manis Diserbu Pembeli

Kompas.tv - 4 Maret 2020, 19:44 WIB
dianggap-bisa-tangkal-corona-wedang-jahe-susu-laris-manis-diserbu-pembeli
Minuman herbal dari bahan jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadhilah

KOMPAS.TV - Wedang jahe susu atau lebih dikenal dengan wedang jasu laris manis. Ini menyusul adanya kekhawatiran masyarakat terkait penyebaran wabah Covid-19 atau virus corona.

Hal ini pun diakui Rudi, salah seorang penjual wedang jahe susu "Amzari". Menurut dia, peningkatan pembeli sangat terasa dalam dua hari terakhir.

Lewat petang, pembeli semakin banyak berdatangan. Dia menggelar dagangannya mulai pukul 17.00 WIB di Jalan Raya Hankam, Jati Murni, Ujung Aspal, Bekasi.

"Laris banget sejak dua hari ini, saya sendiri awalnya enggak tahu. Baru tahu rupanya banyak yang beli karena cari khasiat jahe merah buat penangkal corona. Kebetulan kan saya pakai jahe merah, bukan jahe biasa," kata Rudi sebagaiaman dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Baca Juga: Rebusan Air Jahe Dipercaya Bisa Cegah Virus Corona

Pada hari biasa, Rudi mengaku dagangannya jarang habis. Namun, belakangan ini, wedang jahe susu yang dijualnya dalam dua galon selalu ludes dalam waktu lebih cepat dari biasanya.

"Biasanya buka kan jam 17.00, tutupnya jam 24.00. Itu juga sering sekali enggak habis, masih sisa. Kalau dua hari ini, habis terus dagangan sebelum jam 22.00. Lagi laris banget," ujar pria asal Tegal ini.

Minuman jahe susu hangat dijual seharga Rp 6.000 per gelas. Setiap hari, dirinya membuat dua galon minuman jahe yang dicampur susu kaleng untuk sekitar 100 gelas.

"Makanya, alhamdulillah lagi rezeki banyak dua hari ini. Belum ada rencana tambah tiga galon. Ini saya juga baru tahu dari berita ramai-ramai soal corona," ungkap Rudi.

Meski demikian, dia mengaku saat ini persediaan jahe merah di pasar mulai sulit dicari. Banyak orang mulai mencari jahe merah untuk dibuat minuman karena khasiatnya yang tinggi untuk mencegah penyakit.

"Untungnya, harga jahe merah belum naik, masih sekitar Rp 40.000 per kg. Beli jahe merah langsung ke Pasar Induk Kramatjati, mungkin sudah mahal kalau beli di pasar terdekat. Cuma memang barangnya sekarang agak sedikit, katanya banyak yang cari gara-gara corona," ucapnya.

Baca Juga: Kini, Permintaan Jahe dan Temulawak Semakin Meningkat!

Jahe untuk Menangkal Virus Corona

Diketahui, minuman jahe dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan dikatakan dapat menangkal serangan virus corona.

Jahe merah jadi salah satu empon-empon yang paling banyak dicari di tengah kekhawatiran virus corona beberapa hari belakangan.

Kabar tersebut dikaitkan dengan penelitian seorang profesor asal Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Prof Dr Chairul Anwar Nidom MS, Drh.

Terkait efeknya terhadap virus corona, Nidom berkata bahwa empon-empon mengandung curcumin yang berfungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

Di samping itu, minuman tradisional kaya khasiat asal Indonesia ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit (imunitas).

Sitokin, ujar Nidom, merupakan respons imun terhadap adanya virus.

Baca Juga: Tak Hanya Masker, Jahe dan Temulawak jadi Sasaran Baru

"Jadi sebetulnya sitokin merupakan fungsi positif, tetapi punya efek negatif, yaitu merusak sel di sebelahnya. Sitokin inilah yang menyebabkan tubuh menjadi panas kalau seseorang terinfeksi kuman," ujar Nidom.

Namun, efektivitas formulasi ini baru melalui uji praklinis terhadap tikus. Itu pun yang terinfeksi flu burung, jenis virus corona lainnya, bukan Covid-19.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x