Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Penumpang itu baru saja terbang dari Malaysia menggunakan pesawat Lion Air JT 281 dan mendarat di Terminal 2 kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 16.35 WIB, ia bercerita tidak mendapatkan pengecekan medis sepeti yang diberitakan.
Baca Juga: 34 Bandara Internasional Indonesia Masih Kurang Pengamanan Virus Corona, Indonesia Kecolongan?
Ia hanya diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card) berwarna kuning dan diperbolehkan mendarat secara normal.
"Masa Soetta cegah Corona modal gini doang. Enggak ada alat tes kesehatan, pemindai suhu tubuh dan lain-lain buat yang dari negara terjangkit Corona," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (2/3/2020).
Sebelumnya dia berada di Malaysia selama lima hari dan di negara ini diketahui 20 lebih warganya positif terpapar virus corona.
Sontak, ia mengaku heran lantaran penerbangan dari beberapa negara yang sudah positif Corona pun masih bebas mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Lah kalau dia dari China tapi transit Malaysia, gimana kan turun di Terminal 2. Kan pesawat dari China sudah enggak bisa langsung ke Indonesia, tapi dari Malaysia masih bisa," ucapnya.
Sebab, diketahui sebelumnya kalau direct flight atau penerbangan langsung dari dan ke China sudah disetop sejak 5 Februari 2020 silam.
Sebagai informasi, pengawasan ketat terhadap penumpang dari luar negeri memang diberlakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta melalui thermal scanner dan thermo gun.
Sementara di Terminal 2F kedatangan internasional hanya disediakan Thermal Scanner untuk memantau suhu penumpang.
"Kalau itu dari negara terdampak, harusnya jangan lihat dia datang dari maskapai apa. Masa mentang-mentang maskapai LCC pengawasan minim," kata Yudi, penumpang itu.
Baca Juga: WNA Tidak Terdeteksi Positif Corona, Pengawasan Bandara Dipertanyakan
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Hariyadi mengatakan terdapat beberapa waktu yang pihaknya menerima banyak pendaratan dari internasional dalam satu waktu bersamaan.
Hal itu membuat petugas kewalahan dan tampak ada beberapa penumpang yang lolos dari pengecekan.
"Ada situasi yang lumayan crowded, di jam kritis jam 12.00 WIB sampai jam 15.00 WIB ada delapan flight yang datang bersamaan," jelas Agus di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (2/3/2020).
Kendati demikian, PT. Angkasa Pura II pun turut menurunkan personel medis untuk membantu anggota Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Yakni memberikan bantuan sebanyak lima sampai tujuh personel untuk membantu pengawasan kedatangan penumpang internasional dari negara suspect.
Agus pun mengimbau kepada penumpang yang datang dari luar negeri untuk melakukan self declare dengan mengisi Health Alert Card di dalam pesawat.
"Untuk kemudahan selama di area kedatangan, Healt Alert Card itu mohon diisi di atas walaupun kita sediakan meja bangku, tapi alangkah baiknya itu diisi di atas," ucap Agus.
Sementara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta mengklaim mengawasai sampai 12 ribu penumpang setiap harinya.
Pengawasan tersebut dilakukan di kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta menyusul mewabahnya Virus Corona.
"Kalau hitungan kami, ada 85 sampai 90 penerbangan perhari dengan jumlah yang kita awasi kurang lebih 11 sampai 12 ribu," terang Kepala KKP Bandara Soekarno Hatta, Anas Ma'aruf di Terminal 3, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, meski penerbangan langsung dari dan ke China ditutup sementara, penerbangan transit dari negeri bambu itu pun juga diawasi.
Misalnya saja dari Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
"Tentu ini menjadi catatan, supaya kita meningkatkan lagi pengamanan atau screening di pintu masuk negara di Soekarno Hatta ini," sambung Anas.
Baca Juga: Negara Tanggulangi Biaya Penanganan Infeksi Virus Corona
Sebab selama ini, pemindaian suhu tubuh tiap penumpang internasional yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta selalu dilakukan dua kali.
Awalnya akan dilakukan thermo gun, dimana setiap kening penumpang akan diukur suhunya satu persatu.
"Kemudian kedua, thermal scanner ini kita tingkatkan," kata Anas.
Lalu, KKP Bandara Soekarno-Hatta juga akan melakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) atau petugas yang berjaga di area scanner.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.