Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Pernyataan budayawan Betawi, Ridwan Saidi, yang menyebut Kerajaan Galuh di Jawa Barat fiktif memantik kemarahan warga Ciamis. Tak hanya itu, Ridwan juga menyebut galuh berarti brutal.
Seperti pepatah: mulutmu adalah harimaumu. Gara-gara perkataan yang dinilai melecehkan Kerajaan Galuh, Ridwan Saidi, terancam dipolisikan.
Sebelumnya, budayawan Ridwan Saidi menyebut bahwa tidak ada Kerajaan Galuh di Ciamis.
Penyataan Ridwan Saidi ini disampaian melalui channel YouTube, Macan Idealis.
Ridwan menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis karena dilihat dari indikator ekonomi daerah.
Kontan saja, pernyataan Ridwan Saidi ini membuat warga Ciamis, daerah di mana dulu Kerajaan Galuh berada, emosi.
Massa dari berbagai elemen masyarakat ini mengecam dan menuntut Ridwan Saidi meminta maaf.
Baca Juga: Budayawan Ciamis Minta Ridwan Saidi Minta Maaf Langsung
Sementara itu, menurut berbagai catatan sejarah, Kerajaan Galuh berdiri setelah melepaskan diri dari Kerajaan Tarumanagara.
Saat itu, Kerajaan Tarumanagara tengah turun pamor dan berganti menjadi Kerajaan Sunda.
Wilayah kekuasaan antara Kerajaan Sunda dan Galuh dipisahkan oleh Sungai Citarum.
Namun, kemudian kedua kerajaan ini bersatu kembali dengan nama Sunda Galuh.
Sisa-sisa Kerajaan Galuh pun hingga kini bisa dilihat dari situs peninggalan seperti di Astana Gede Kawali.
Namun, setelah hingar-bingar terjadi karena pernyataannya, Ridwan Saidi kembali muncul dan mengoreksi pernyataannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.