Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Kasus Adila Oktavia (4) warga Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang meninggal akibat digigit ular weling menjadi perhatian.
Kasus gigitan ular weling yang mengakibatkan meninggal bukan terjadi pada balita saja, seorang petugas keamanan di Gading Serpong tewas setelah mendapat perawatan setelah digigt ular weling atau dikenal dengan ular belang. Satpam itu bernama Iskandar (45).
Ular dengan nama latin Bungarus candidus ini masuk dalam golongan hewan nokturnal atau lebih aktif pada malam hari. Bentuk tubuh ular weling ramping dan tidak terlalu panjang, ukuran dari ujung kepala hingga ekor yakni sekitar 100 sentimeter, dengan panjang maksimum hingga sekitar 155 sentimeter.
Baca Juga: Ini Dia Kronologi Balita yang Meninggal karena Digigit Ular Weling
Meski begitu racun ular ini tergolong mematikan, bahkan diyakini melebihi bisa ular kobra. Bekas gigitan ular weling pun tak menimbulkan bengkak atau membiru hal ini membuat Korban tak merasa khawatir namun berujung pada kematian.
Empat kasus gigitan ular weling yang diberitakan berujung pada kematian. Tiga dari korban meninggal dan satu korban selamat namun mengalami kelumpuhan. Berikut kasus gigitan ular weling.
Kasus Ananda Yue Riastanto
Ananda Yue Riastanto (11) warga Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo didiagnosa terkena ensepalofati atau kerusakan otak besar.
Ananda mengalami kelumpuhan dan tidak mampu berbicara, hal itu dideritanya setelah digigit ular weling pada 5 Januari 2017 sekitar pukul 03.00 WIB. keadaan Ananda bukan terjadi sekarang melainkan tiga tahun lalu.
Baca Juga: Geger! Belasan Ular Kobra Tiba-tiba Muncul di Lebak, Banten
Seperti diberitakan Kompas.com, kala itu, Ananda terbangun dari tidur setelah merasa ada yang mengigit jari telunjuk kaki kirinya. Ia pun memberitahu sang ayah, Sugiyanto. Tak banyak pikir, Sugiyanto langsung membawa Ananda ke rumah sakit daerah umum Wates untuk mendapat pertolongan.
Pada pagi harinya, Ananda dirujuk ke RSUP Sardjito dan langsung ditempatkan di ruang ventilator.
Pakar toksikologi dan bisa ular DR Dr Tri Maharani Sp EM menilai tindakan cepat sang ayah dan penaganan gawat darurat yang tepat memuat nyawa pasangan Sugiyanto (36) dan Deni Rianingsih (35) itu selamat.
Namun Tri menilai kelumpuhan Ananda dikarenakan kematian sel otak akibat bisa ular weleng yang sudah terlanjur menjalar. Kematian sejumlah sel otak itulah yang memicu ketidakmampuan Ananda bicara serta kelumpuhan yang kini dialaminya.
Baca Juga: Pengamat Reptil: Ular Kobra Tidak Takut dengan Manusia
Awal Maret 2017 Ananda diperbolehkan pulang untuk menjalani pengobatan di rumah. Setiap bulan Ananda dibawa ke RSUP Sardjito untuk berobat.
Ananda hanya bisa berkomunikasi lewat suara menyerupai dengkuran dari tenggorokannya. Suara itu sebagai respons ananda untuk berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Untuk asupan makanan, di hidung Ananda terpasang selang kecil karena tidak bisa menerima makanan dari mulut. Selang itu berfungsi untuk menyalurkan makanan ke perutnya.
Kasus Adi Ramdani
Adi Ramdani (11) warga Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ini ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu (22/1/2020).
Adi meninggal akibat gigitan ular weling yang ditangkap di dekat rumahnya. Adi tidak medapat pertolongan cepat setelah digigit ular weling saat dirinya memperlihatkan hasil tangkapan kepada teman-temannya.
Baca Juga: King Kobra Menewaskan Pawang Ular Dengan 2 Gigitan
Setelah digigit, Adi pulang ke rumah dan memasukkan ular tangkapannya itu ke akuarium. Kala itu rumah dalam keadaan sepi. Saat sang ibu pulang dari rapat penerima PKH di kantor kelurahan Pasirjati, ia melihat Adi menggaruk-garuk lantai dengan mulut berbusa. Sementara ayah Adi masih di tempat kerja.
Seperti diberitakan Kompas.com, Plt Camat Ujungberung Didin Dikayuana menjelaskan korban sempat dibawa ke RSUD Ujungberung, namun nyawa korban tidak tertolong.
Kasus Iskandar
Iskandar (45), petugas keamanan perumahan Cluster Michelia, Gading Serpong, Tangerang meregang nyawa karena digigit ular weling hasil tangkapannya.
Meski sempat mendapat pertolongan medis, nyawa Iskandar tidak tertolong. Diduga bisa ular weling sudah menyerang tubuh. Iskandar menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (22/8/2019) pukul 04.30 WIB.
Awalnya, Selasa (21/8/2019) pukul 19.00 WIB, petugas keamanan mendapat laporan warga atas nama Ismail bahwa ada ular yang berseliweran disekitar rumahnya. Iskandar pun bergegas ke rumah warga tersebut. Bermodal sapu Iskandar menangkap ular yang tergolong memiliki bisa mematikan.
Baca Juga: Viral Video Satpam Aniaya Pasien Sakit Jiwa
Ia berhasil menangkap meski jari telunjuk kiri tergigit ular weling. Gigitan ular itu tak membuat Iskandar melakukan pertolongan pertama. Ia hanya menyedot luka bekas gigitan dan setelah itu, Iskandar memainkan ular tersebut hingga menjadi perhatian warga.
"Setelah telunjuk kirinya kena itu masih terlihat biasa. Pada bagian yang digigit juga tidak luka seperti luka serius dan memar. Jadi biasa aja," kata Musliman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Tak berselang lama, atau 30 menit setelah digigit ular, tubuh Iskandar lemas. Ia langsung dibawa ke rumah sakit Bethsaida, namun karena peralatan kurang memadai, Iskandar dirujuk ke RSU Tangerang
Di RSU Kota Tanggerang Iskandar sempat mendapat penanganan, namun pada Rabu (21/8/2019) pukul 02.30 WIB, korban merasakan sesak nafas sebelum akhirnya meninggal pada 04.30 WIB.
Kasus Adila Oktavia
Balita berumur empat tahun Adila Oktavia meninggal setelah koma selama lima hari akibat digigit ular weling.
Anak dari pasangan Rusmiati (24) dan Mukmim (27) itu mendapat gigitan ular weling di bagian tumit saat tidur pada Jumat (7/2/2020) sekitar 23.30 WIB di rumahnya di Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Baca Juga: Ini Dia Kronologi Balita yang Meninggal karena Digigit Ular Weling
Pada Sabtu, dini hari, Rusmiati dan Mukmim membawa Adila ke Rumah Sakit Putera Bahagia. Jaraknya sekitar 3,5 kilometer dari rumah. Setelah sampai pihak rumah sakit langsung merujuk pasien ke RSUD Gunung Jati.
Tiba di RS kondisi Adila melemah, baita itu tak sanggup melawan gigitan ular. Di tempat parkir RSUD, Adila muntah, sesak nafas hingga tak sadarkan diri. Sejak itu, Adila mengalami koma hingga Rabu (12/2/2020) 20.30 WIB Adila dinyatakan meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.