Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Masyarakat setempat Natuna sempat mengajukan penolakan terkait pemulangan 238 WNI dari Wuhan, yang kemudian dikarantina di Natuna.
Mereka cemas akan penularan virus corona yang berdampak pada warga sekitar.
Apalagi lokasi karantina warga yang baru pulang dari Wuhan, China, dengan permukiman masyarakat berjarak sekitar 2 kilometer.
“Lokasinya sekitar 2 kilometer. Memang ini kan pangkalan militer. Jadi ditutup gak bisa masuk lagi,” ungkap Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (4/2/2020).
Meski begitu, Abdul menilai jarak tersebut masih aman untuk warga Natuna.
“Persiapan ini kan tiap puskesmas jadi posko untuk melayani laporan-laporan masyarakat. Agar kalau ada yang merasa kurang,” jelas Abdul Hamid.
Jika melihat lokasi karantina negara lain, sebut saja misalnya Korea Selatan yang juga telah memulangkan ratusan warganya dari Wuhan.
Warga Korsel tersebut ditempatkan di Kota Jincheon dan Asan, sekitar 80 hingga 100 kilometer dari Seoul. Keputusan pemerintah Korea Selatan ini juga ditolak warga setempat.
Lain lagi dengan Australia, mereka menempatkan warganya yang karantina dari Wuhan, ke pulau Christmas. Pulau Christmas lokasinya sekitar 2.000 km dari daratan.
Perdana Menteri Australia Scott Morison mengatakan, 600 pengungsi Australia tersebut diisolasi di tempat itu sekitar dua minggu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.