Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Bencana Banjir yang melanda Jabodetabek tidak hanya menimbulkan kerugian materil dan korban jiwa. Ancaman penyakit pascabanjir membayangi para pengungsi.
Penyakit yang timbul pascabanjir seperti flu, demam, diare, tifoid, Ispa hingga Leptospirosis dapat dicegah dengan cara mudah.
Seperti mengenakan masker saat membersihkan rumah pasca banjir, mencuci tangan dengan sabun hingga menghindari anak untuk bermain air banjir.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh. Adib Khumaidi menjelaskan sejumlah penyakit pascabanjir. Diantaranya;
Diare
Diare dapat disebabkan dari konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis terutama selama banjir.
Saat banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh. Para pengungsi korban banjir juga bisa terkena diare. Faktor pendorongnya yakni, kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk dan sulitnya mendapat air bersih.
Ingat, jangan anggap enteng diare sebab, saat diare tubuh kekurangan cairan yang mengakibatkan semua organ akan mengalami gangguan bahkan bisa membahayakan jiwa. Untuk anak-anak diare akan semakin berbahaya.
Gejala umum diare yakni perut mulas, tinja encer atau berdara serta mengalami pusing, lemas, dan kulit kering akibat dehidrasi. Penderita diare disarankan untuk meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang. Untuk pengobatan dapat mengkonsumsi obat anti diare atau tetaskan beberapa kali cuka apel sebelum meminum air mineral.
Asam Lambung dan Migren
Korban banjir yang tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu dapat mengalami asam lambung dan migren. Penderita asam lambung dan migren umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
Gejalanya penyakit asam lambung yakni merasakan seperti terbakar di dada. Ada juga penderita yang mengeluh mulut terasa asam ganguan pencernaan, mual hingga sesak napas. Sementara gejala migren kepala terasa berdenyut pada satu sisi saja. Untuk obat asam lambung dan migren mudah didapat di apotek serta toko swalayan.
Infeksi kulit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.