SERANG, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkap anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa bertambah menjadi sebesar Rp140 triliun di tahun 2025.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, penambahan anggaran kemungkinan terjadi pada bulan Juli atau Agustus, sambil melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Kalau nanti Presiden memutuskan menambah, kalau dilihat APBN, menambah Rp140 triliun di bulan Juli atau Agustus. Ditambah Rp140 triliun, maka nanti penerima manfaat akan mencakup 82,9 juta orang pelajar akan dapat makan siang bergizi,” kata Zulhas di Serang, Banten, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil dan Balita Dimulai, Dibagikan Melalui Posyandu
Ia menjelaskan, anggaran saat ini untuk program MBG adalah sebesar Rp71 triliun dan sudah disetujui DPR. Untuk tahap awal pelaksanaan, yaitu dari Januari hingga April, program tersebut akan menyasar 3 juta pelajar yang menerima manfaat. Sementara dari April hingga Agustus, pelajar penerima manfaat akan mencapai 6 juta.
“Agustus-Desember itu 15 juta sampai 17.500.000 pengguna manfaat. Itu anggaran yang Rp71 triliun. Nah sekarang lagi berusaha,” ujarnya.
Adapun pemerintah menargetkan program MBG dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari-Maret 2025. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, serta ibu menyusui.
Baca Juga: Dapur Belum Siap, Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa di Pekanbaru Ditunda
Sebelumnya, ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, menilai ada kemungkinan defisit anggaran Indonesia pada tahun 2025 akan membengkak menjadi Rp690 triliun hingga Rp700 triliun.
Hal itu terjadi jika dana program makan bergizi gratis yang tadinya dianggarkan sebesar Rp71 triliun meningkat jadi Rp120 triliun.
Ia menjelaskan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebelumnya ditetapkan defisit anggaran sebesar Rp586 triliun.
Baca Juga: Catat, Ini Syarat jadi Peserta PPG Dalam Jabatan Kementerian Agama
"Sehingga bisa jadi target defisit 2,8 persen (2025) itu bisa naik jadi 2,9 persen. Kalau iya tidak naik, defisit 2,8 persen saja itu selama tahun-tahun setelah pandemi itu adalah yang tertinggi. Kita kan baru lepas dari pandemi," kata Fithra dalam Breaking News Kompas.tv, Jumat (16/8/2024).
"Pertanyaanya adalah ini kan duitnya dari mana? Sebenarnya sudah diantisipasi dengan beberapa hal. Salah satunya dengan adanya penggunaan Saldo Anggaran Lebih tahun 2023," ucapnya.
Fithra menjelaskan, Saldo Anggaran Lebih (SAL) 2023 ada sebesar Rp459,5 triliun. Sebesar Rp150 triliun dipakai untuk tahun 2024 dan sisanya bisa dipakai pada 2025.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.tv, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.