Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong I, Pasuruan, Jawa Timur, yang atap bangunannya ambruk, Kamis (7/11/2019).
Nadiem meninjau sisa-sisa empat ruangan yang atapnya ambruk pada Selasa lalu (5/11/2019) didampingi Kepala Sekolah SDN Gentong I.
Ia kembali menegaskan komitmen Kemendikbud dalam mendukung penuntasan investigasi serta mencegah terulangnya insiden yang sama.
"Seharusnya kita melakukan hal yang lebih baik lagi dari semua pihak, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah. Semua harus bergotong-royong memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Karena keamanan murid, guru, dan orang tua itu harus nomor satu. Agar kita bisa belajar dengan aman dan dengan senang," ujar Mendikbud Nadiem Makarim, kepada awak media di Pasuruan, Jawa timur, (8/11/2019).
Bagi Nadiem, keamanan dan kenyamanan murid dan guru dalam pembelajaran adalah hal utama.
Dia meminta agar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, dengan azas gotong royong, bekerja sama menghadirkan sekolah aman dan nyaman.
Pada kesempatan itu, Mendikbud mendengarkan kesaksian Kepala Sekolah dan beberapa guru yang mengalami langsung robohnya atap ruang kelas. Sebagian besar guru menyatakan kekagetannya.
Menurut mereka, musibah robohnya atap kelas terjadi begitu cepat dan tidak terduga.
Kepala Sekolah SD Negeri Gentong I, Endang Ganeva, melaporkan saat ini terdapat enam siswa sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudarsono.
Kondisi para korban luka sudah membaik, tetapi masih menyisakan trauma.
Begitu juga dengan para guru dan tenaga kependidikan sekolah.
Endang mengungkapkan saat ini para siswa diminta untuk belajar di rumah.
Banyak siswa yang mengungkapkan keinginan untuk segera kembali bersekolah.
"Anak-anak kami itu ya sedikit trauma, tetapi ingin kembali sekolah. Jadi, anak-anak kami itu merindukan kapan diajar lagi sama teman-teman guru," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.