Menurut keterangan Kyka Madona di lokasi, sampai sekitar pukul 17.00 WIB, belum ada satu pun pihak dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menemui para demonstran.
Koordinator BEM Nusantara Jatim Helmy Fadiansyah Fendy di lokasi mengungkapkan penyebab kericuhan.
"Istilahnya kawan-kawan juga sudah lama memendam rasa kecewa, seperti bom waktu dari kawan-kawan masyarakat maupun mahasiswa juga, jadi yang mengakibatkan juga rasa tidak puas dari kawan-kawan, dari kawan-kawan instansi juga tidak menyambut baik kami, akhirnya terjadi seperti ini," kata Helmy kepada KompasTV.
Ia menilai masyarakat tidak dilibatkan dalam pembuatan undang-undang dan ada proses yang terkesan tergesa-gesa dan ditutup-tutupi.
"Jadi kan istilahnya mereka sebagai wakil rakyat mewakili kita, tapi mereka tidak mewakili kita sama sekali," ujar Helmy.
Baca Juga: Publik Respons Negatif Revisi UU TNI, Pengamat: Prabowo Harus Turun, Serap Aspirasi Rakyat
Menurut dia, dalam demo sebelumnya, para mahasiswa sudah ditemui pihak DPR untuk menyuarakan keresahan, khususnya mengenai masalah yang lebih mendesak dibanding pengesahan UU TNI.
Namun, pada demo hari ini, Helmy mengaku belum ada pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menemui mereka.
Dia mengatakan, sesuai teknis lapangan (teklap), peserta aksi sepakat melakukan demo sampai pukul 18.00 WIB.
"Namun kalau jam enam (petang) kita rasa belum puas, kita bakal ada gerakan selanjutnya," tutur Helmy.
"Di hari yang beda," tambahnya ketika ditanyai kapan gerakan selanjutnya akan dilaksanakan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.