Kompas TV nasional politik

Ahmad Sahroni: TNI dan Polri Harus Tuntaskan Kasus Penembakan Polisi, Hukum Seberat-beratnya Pelaku

Kompas.tv - 19 Maret 2025, 21:54 WIB
ahmad-sahroni-tni-dan-polri-harus-tuntaskan-kasus-penembakan-polisi-hukum-seberat-beratnya-pelaku
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/3/2025). (Sumber: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni mendorong saksi seberat-beratnya bagi pelaku penembakan tiga polisi di Lampung. 

"Siapa pun yang salah, siapa pun yang melakukan tindakan pidana, segera dihukum seberat-beratnya," tuturnya dalam program Kompas Petang KompasTV, Rabu (19/3/2025). 

Meskipun begitu, Sahroni mengaku belum mengetahui informasi mengenai pelaku dalam kasus ini. 

"Kita lihat nanti mungkin satu dua hari ini, dua lembaga ini (TNI dan Polri) akan memberikan up to date-nya kepada publik," ujarnya.

Baca Juga: Kapolda Lampung soal Daerah ‘Texas’ Lokasi 3 Polisi Ditembak Terduga TNI

Menurutnya, dua institusi, yakni TNI dan Polri harus bersama-sama menyelesaikan kasus ini dengan tuntas. 

"Tidak perlu waktu lama (prosesnya). Ini jelas pembunuhan yang dilakukan oleh oknum tentara, tapi tidak luput pemeriksaan ini harus bersama-sama disampaikan oleh tim investigasi kedua belah pihak," kata Sahroni. 

Tidak hanya itu, Sahroni juga menyinggung terkait adanya "bekingan" (pelindung atau penyokong) aparat dalam kegiatan ilegal seperti judi sabung ayam. 

"Apa pun yang terjadi, terkait dengan beking-membeking di wilayah mana pun di indonesia ini, sudah mundur aja semua (TNI dan Polri), jangan ada beking-bekingan," celetuknya. 

Baca Juga: Kapolda Lampung Ungkap 13 Selongsong Peluru Ditemukan di TKP Penembakan 3 Polisi: Kaliber 5,56-9 Mm

Menurutnya, pemeriksaan kasus ini, baik masalah penembakan dan judi sabung ayam, perlu dilakukan secara menyeluruh. 

Ketika ditanyai di antara penembakan atau sabung ayam yang harus diprioritaskan, Sahroni menyebut, pengusutan penembakan terlebih dahulu yang menurutnya mesti didahulukan. 

Ia juga menilai, pemeriksaan saksi terhadap 14 orang sejauh ini tidak cukup. 

"Masyarakat yang ada di situ yang lagi main, dan biasa main, periksa semua," ujarnya. 

Ia menambahkan, "Supaya tahu, terang benderang, yang terjadi dalam situasi wilayah sabung ayam ini siapa pemain judi sabung ayam, siapa yang beking, dan semua yang terlibat di situ." 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x