JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) memprediksi lebaran Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Ia mengatakan, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah akan dilakukan pada 29 Maret 2025.
Berdasarkan prediksi Kemenag, ketinggian hilal pada 29 Maret 2025 masih -2 derajat atau -3 derajat sehingga tidak memenuhi syarat.
Baca Juga: Pendaftaran Mudik Gratis 2025 Bus dan Kereta Api Pemprov Jateng Dibuka Lagi Hari Ini, Simak Linknya
"Karena itu masih di bawah imkanur rukyat, dengan demikian, jadinya (puasa) 30 hari jadi lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025, hari Senin," kata Nasaruddin Umar dalam konferensi pers hasil Rapat Koordinasi Pengamanan Idulfitri 2025 bersama Kapolri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kemenag, Panglima TNI, dan Menko Polkam, Senin (10/3/2025).
Melansir polri.go.id, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi mulai 28 Maret 2025.
“Arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret,” kata Kapolri di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).
Kapolri juga memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 diperkirakan terjadi pada 5-7 April mendatang.
Baca Juga: Pengakuan Food Vlogger Codeblu Usai Diperiksa Polisi Terkait Penyebaran Hoaks Toko Roti
Jenderal Listyo Sigit mengatakan akan melaksanakan Operasi Ketupat 2025 dengan penyesuaian di sejumlah wilayah.
Wilayah Lampung sampai Bali akan menggelar Operasi Ketupat 2025 selama 17 hari.
“Sedangkan untuk polda yang lain akan dilaksanakan 14 hari dimulai tanggal 23 (Maret) untuk yang 8 polda dan tanggal 26 Maret untuk yang 28 polda lain,” ujar Jenderal Sigit.
Kapolri menjamin jajarannya siap mengamankan jalannya arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Total 2.582 posko Lebaran akan didirikan selama Operasi Ketupat berlangsung.
“Secara umum tadi dilaporkan bahwa kegiatan pengamanan kita kali ini melibatkan kurang lebih 2.582 posko terdiri dari 1738 pospam, 788 posyan, dan 309 pos terpadu dan mengamankan 126.736 objek pengamanan,” pungkas Jenderal Sigit.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.