Kompas TV nasional peristiwa

Benarkan soal Pemecatan Vokalis Sukatani, Pihak Sekolah Beberkan Alasannya

Kompas.tv - 23 Februari 2025, 12:07 WIB
benarkan-soal-pemecatan-vokalis-sukatani-pihak-sekolah-beberkan-alasannya
Cover album Gelap Gempita oleh band Sukatani. Kabar pemecatan vokalis band Sukatani, Novi Citra Indiryati dari profesinya sebagai guru di Banjarnegara, Jawa Tengah dibenarkan pihak sekolah. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sukatani)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar pemecatan vokalis band Sukatani, Novi Citra Indiryati dari profesinya sebagai guru di Banjarnegara, Jawa Tengah, mencuat belakangan ini seiring maraknya berita soal lagu 'Bayar Bayar Bayar'.

Pihak SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, tempat Novi bekerja membenarkan terkait kabar pemecatan tersebut.

Meski demikian pihak sekolah membantah jika pemecatan Novi buntut berita soal lagu Sukatani berjudul 'Bayar Bayar Bayar' tersebut.

Baca Juga: Menteri HAM Natalius Pigai Cek Kabar Pemecatan Vokalis Sukatani sebagai Guru

"Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah adalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya," kata Kepala Sekolah SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025), dikutip dari Tribun Banyumas.

Menurut penjelasannya, Novi dipecat karena dinilai melanggar kode etik.

"Terutama yang berkaitan dengan syariat Islam," ujarnya.

Ia pun menegaskan, seluruh guru di sekolah tersebut wajib mematuhi kode etik. Dan hal itu telah disosialisasikan kepada seluruh guru.

"Jadi ada aturan yang berlaku untuk semua dan ada kode etik kepada guru-guru kami," tegasnya.

Menurut penuturannya, pelanggaran kode etik yang paling mendasar adalah terbukanya aurat guru.

"Jadi kita menemukan di sosmed (sosial media) beliau ada bagian aurat yang terbuka," ujarnya.

Diketahui, pemberhentian terhadap Novi tersebut dilakukan sejak 6 Februari 2025 lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko mengungkapkan status Novi jika dilihat dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) telah non aktif.

"Sudah tidak aktif per tanggal 6 Februari 2025," ujar Teguh.

Baca Juga: Komisioner Kompolnas Tanggapi Band Sukatani yang Minta Maaf Usai Rilis Lagu Kritik Polisi

Meski demikian, ia mengaku tak mengetahui alasan sudah tidak aktifnya status Dapodik tersebut.

"Tetapi alasannya apakah karena dipecat atau mengundurkan diri kita belum tahu karena itu adalah wewenang pihak yayasan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, band Sukatani yang beranggotakan dua orang yakni Muhammad Syifa Al Lufti (Electroguy) dan Novi Citra Indriyati (Twister Angel) menjadi sorotan publik usai mengunggah video di sosial media.

Video tersebut berisi permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri atas viralnya lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang liriknya berisi kritikan terhadap polisi.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’ yang liriknya menyebut ‘bayar polisi’, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial, termasuk Spotify,” ujar Muhammad Syifa Al Ufti.

"Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," sambungnya.

Grup band punk asal Purbalingga itu juga menarik lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari mayoritas layanan streaming musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun telah menanggapi terkait hal tersebut.

Ia menegaskan Polri tidak anti-kritik dan justru menganggap kritik sebagai masukan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. 

"Polri tidak anti kritik, kritik sebagai masukkan untuk evaluasi," kata Sigit dalam keterangannya, Jumat (21/2).

Ia pun menilai tidak ada masalah besar dalam lagu milik Sukatani tersebut.

“Tidak ada masalah. Mungkin ada miss (kesalahpahaman), tetapi sudah diluruskan,” ucapnya.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV/Banyumas.tribunnews.com.




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x