Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya sepakat tidak keluarkan izin unjuk rasa menjelang dan pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin. TNI-Polri tidak akan mengeluarkan izin unjuk rasa hingga tanggal 20 Oktober 2019. Jika ada pihak yang nekat berdemo, TNI-Polri menilai aksi itu illegal.
Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah di gedung DPR/MPR, hari ini, Selasa (15/10).
Pihak pemerintah yang diundang antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Wakil Menteri Luar negeri (Wamenlu), dan Sekretariat Kabinet.
Rapat koordinasi tertutup ini membahas seputar persiapan rencana pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, periode 2019 – 2024, hasil pemilu 2019 lalu.
Terutama terkait dengan detail pengamanan yang dimulai dari komplek parlemen hingga area istana merdeka, Jakarta.
Di luar itu semua, jajaran kepolisian di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti Polda Banten, Polda Jabar, Jateng, dan Poldalainnya terus memperketat pengamanan.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi ada massa yang berunjuk rasa ke Jakarta, khusus ke gedung DPR/MPR.
“Polda-Polda di sekitar wilayah Jakarta ditugaskan untuk diperketat,” ujar Komisaris Jenderal Condro Kirono, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, di RS Bhayangkara, Polda Banten.
Menurut Condro, pihak kepolisian bersama TNI telah menyiapkan 30 ribu personil gabungan di sekitar gedung DPR/MPR.
Untuk leading sektor pengamanan nanti oleh pasukan TNI. Sedangkan pasukan Polri melakukan back up. “Pasukan TNI Polri akan disebar di gedung MPR/DPR dan sekitarnya. Ini pola pengamanan ring satu,” kata Condro.
Adapun pemetaan titiknya, lanjut Condro, di dalam gedung akan dikerahkan dua ribu personil. Di ring dua, di sekitar gedung DPR disebar lima ribu personil.
Kemudian di ring tiga atau rute perjalanan bagi pimpinan negara yang akan hadir telah disiapkan pengamanan dari personil TNI yang bersinergi dengan pasukan polri.
Condro menambahkan, di sepanjang rute perjalanan sekembalinya Presiden dan Wakil Presiden dari gedung MPR/DPR, usai pelantikan, akan dibuat formasi pengamanan pagar betis.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan banyak masyarakat atau warga yang ikut meramaikan di sepanjang jalur tersebut.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan TNI AD untuk pengamanan pada 20 Oktober mendatang.
“Sesuai permintaan Panglima TNI, kami siapkan seluruh kekuatan TNI yang ada,” kata Andika.
#PelantikanPresiden #PelantikanWakilPresiden #JokowiAmin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.