Situasi Rumah Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto Digeledah KPK, Dijaga Ketat Polisi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan rumah Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (HK) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/2024).

Berdasarkan pantauan Jurnalis Kompas TV Alexander Blegur di lokasi, terdapat tujuh mobil penyidik KPK yang berada di sekitar rumah Hasto.

Menurut penjelasannya, para penyidik KPK datang untuk melakukan penggeledahan pukul 14.45 WIB.

Hingga sore ini, penggeledahan di kediaman Sekjen DPP PDIP Hasto tersebut masih berlangsung.

Tampak kediaman Hasto dijaga ketat petugas kepolisian. Personel Polri terlihat mengenakan seragam lengkap dengan dilengkapi senjata api.

Baca Juga: Penyidik KPK Geledah Rumah Tersangka Hasto di Bekasi

Selain polisi, juga terlihat sejumlah Satgas Cakra Buana yang mengenakan seragam hitam dan baret merah turut berjaga di kediaman Sekjen PDIP tersebut.

Sebelumnya, soal penggeledahan tersebut dikonfirmasi Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.

Penggeledahan tersebut terkait penyidikan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan tersangka Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Jubir PDI-P sebut Ketua KPK Setyo Budiyanto Pilihan Jokowi: Tugas Pertamanya, Tersangkakan Hasto

Hasto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Suap tersebut dimaksudkan guna memenangkan Harun Masiku sebagai anggota DPR RI PAW Daerah Pemilihan Sumatera Selatan (Sumsel) menggantikan Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.

Suap diberikan usai caleg yang berhak mendapatkan kursi PAW, yakni Riezky Aprilia, menolak permintaan Hasto untuk mundur.

Selain suap, KPK juga menetapkan Sekjen DPP PDIP itu sebagai tersangka perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

Hasto disebut membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada awal 2020 lalu yang menyasar Harun.

Ia juga diduga meminta Harun merendam handphone dan segera melarikan diri.

Tak hanya itu, ia juga diduga telah memerintahkan salah satu pegawainya untuk menenggelamkan HP, saat dirinya hendak diperiksa KPK Juni 2024.