JAKARTA, KOMPAS.TV – Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Guntur Romli menuding ada pihak yang melakukan ancaman dan intimidasi kepada Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Hal tersebut diungkapkan oleh Jubir KPK Guntur Romli di Sapa Indonesia Pagi dengan tema ‘Kasus Hasto Buntut Konflik Jokowi dan PDI-P?’ di Kompas TV, Selasa (7/1/2025).
“Mas Hasto selama ini sudah mengalami intimidasi, ancaman, karena merasa yakin tidak terlibat dengan kasus ini makanya tidak pernah takluk, tidak pernah menghiraukan soal ancaman-ancaman itu dan ancaman itu memang selalu datang dari kubunya Jokowi ya,” ucap Guntur.
“Bahkan 1 bulan yang lalu juga sudah ramai dalam sebuah podcast, Mas Hasto juga menyampaikan, ada yang menyampaikan bahwa akan ada (penetapan) beliau jadi tersangka dan ternyata setelah pemecatan terhadap Jokowi dan keluarganya kasus ini juga keluar,” ujarnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Siswa Sekolah, Makan Bergizi Gratis Juga untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Oleh karena itu, kata Guntur, PDI-P menilai kasus yang dituduhkan terhadap Hasto Kristiyanto sebagai kasus politik bukan kasus hukum. Karena, kata dia, kasus itu ditandai adanya ketegangan yang terjadi antara PDIP dengan Jokowi dan keluarganya 1 tahun terakhir.
“Ini adalah kasus politik dan juga yang disebut dengan kasus politik adalah sikap politik dari Sekjen PDIP Perjuangan Mas Hasto terkait beberapa isu dan soal ketegangan hubungan dengan Jokowi dan keluarganya itu kan tidak hanya dalam satu bulan belakangan ini atau setelah pemecatan, tapi sudah setahun.”
“Setahun setiap Mas Hasto itu bicara kritis, bicara keras selalu ada yang mengingatkan, sampai juga melakukan pengancaman atau intimidasi akan ditersangkakan dengan kasus Harun Masiku,” kata Guntur.
Guntur menegaskan Harun Masiku memang kader PDI-P yang mendapatkan pergantian antar waktu dari DPP PDIP. Namun, sambung Guntur, penyuapan yang dilakukan Harun Masiku kepada Komisioner KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan tidak ada kaitannya dengan Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Tidak Ada Susu, Pj Gubernur Jakarta: Diberikan 2-3 Kali Seminggu
“Benar Harun Masiku mendapatkan PAW dari DPP PDIP Perjuangan, benar bahwa Harun Masiku adalah caleg waktu itu dari PDI Perjuangan, itu sangat benar ya, tidak bisa dibantah,” ujar Guntur.
“Tetapi kasus penyuapan itu adalah kasus yang lain, itu adalah inisiatif pribadi dari Harun Masiku yang menyerahkan uang kepada Wahyu Setiawan yang waktu itu adalah komisioner KPU. Harusnya masalah hukum itu kembali kepada antara dua pihak itu, antara pihak yang menerima suap dan orang yang menyerahkan suap,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.