Jubir MK: Anwar Usman Dirawat di RS Daerah Serpong

JAKARTA, KOMPAS. TV – Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menjalani perawatan di rumah sakit di daerah Serpong, Tangerang Selatan, Banten usai dikabarkan terjatuh pada Selasa (7/1/2025).

Hal tersebut disampaikan juru bicara MK, Enny Nurbaningsih, Rabu (8/1/2025), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

“Rumah sakitnya di Serpong dekat rumah beliau,” kata Enny.

Terpisah, Kabiro Humas dan Protokol MK Pan Mohammad Faiz di Gedung MK menyampaikan, MK sudah mengantisipasi dinamika dalam rentang waktu sidang perselisihan hasil pemilu.

Termasuk soal jadwal persidangan saat Anwar Usman tidak bisa mengikuti sidang karena sakit dan dirawat.

Baca Juga: Anwar Usman Dirawat karena Jatuh, MK Atur Ulang Jadwal Sidang di Panel 3

“Ini juga sudah diantisipasi, kita sudah siap jika ada dinamika atau perubahan anggota hakim di panel masing-masing. Seperti hari ini, hakim konstitusi Anwar Usman tidak bisa menyidangkan karena masih dirawat di rumah sakit sehingga untuk jadwal sidang di panel 3 ini di-reschedule, tetapi di hari yang sama tetap,” ujarnya.

“Kalau di awal kita itu merencanakan sidangnya sampai dengan sore, maka ada kemungkinan ini sampai malam. Kenapa? Karena nanti hakim di panel 2 ataupun di panel 1 itu akan menggantikan posisi Pak Anwar di panel 3,” lanjutnya.

Kabar mengenai Anwar Usman dirawat di rumah sakit akibat jatuh sebelumnya disampaikan Enny pada Rabu.

Baca Juga: Hakim MK Anwar Usman Jatuh hingga Harus Dirawat di Rumah Sakit

“Untuk panel 3, pada persidangan hari ini terpaksa harus melakukan reschedule karena kondisi dari Pak Anwar itu mengalami kemarin jatuh, dan kemudian harus diopname,” ujar Enny di Gedung MK, dikutip dari Kompas.com.

Sebagai informasi, sidang sengketa Pilkada 2024 dibagi menjadi tiga panel dan sedianya dimulai bersamaan pada Rabu pukul 08.00 WIB.

Namun sidang panel 3 terpaksa diundur karena hanya dapat berjalan jika ketiga hakim yang mengadili, hadir.

“Tidak bisa kemudian persidangan itu menggunakan Zoom, tidak boleh juga. Jadi harus lengkap bersidang 3 hakim,” ujar Enny.