JAKARTA, KOMPAS TV - Laporan terbaru dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu pemimpin paling korup di dunia.
Hal ini memicu reaksi keras dari Juru Bicara PDI Perjuangan atau PDIP Guntur Romli yang menyatakan bahwa laporan tersebut mempermalukan Indonesia di kancah internasional.
"Jokowi mempermalukan Indonesia di mata dunia," kata Guntur kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).
Baca Juga: Jokowi Soal Dirinya Masuk Tokoh Terkorup OCCRP: Singgung Fitnah hingga Sarana Framing Jahat
Guntur menyoroti perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum lainnya, seperti Kepolisian dan Kejaksaan, untuk segera bertindak.
Ia menyebut bahwa laporan OCCRP dapat menjadi petunjuk awal untuk menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.
"Dugaan ekspor ilegal bijih nikel yang pernah disampaikan almarhum Faisal Basri merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Bahkan, nama Bobby Nasution, menantu Jokowi, juga disebut dalam kasus ini," ujar Guntur.
Guntur menilai OCCRP, sebagai organisasi internasional ternama, tentu memiliki bukti kuat untuk memasukkan nama Jokowi dalam daftar pemimpin terkorup di dunia.
Ia mendorong KPK untuk menjalin kerja sama dengan OCCRP guna mengusut tuntas kasus ini.
"Seharusnya KPK fokus pada kasus-kasus yang jelas merugikan keuangan negara, bukan malah mengkriminalisasi Sekjen PDI Perjuangan yang bukan pejabat publik dan tidak pernah merugikan negara sepeser pun," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.