JAKARTA, KOMPAS.TV - Pergantian malam tahun baru 2024 ke 2025 di Indonesia akan diwarnai beragam acara hiburan.
Sebagian masyarakat sudah mulai merencanakan perayaan tahun baru 2025 baik dengan menonton konser, berwisata, hingga berkumpul bersama keluarga.
Bagi yang ingin beraktivitas di luar, sebaiknya ketahui dahulu prakiraan cuaca untuk malam tahun baru 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia pada malam pergantian tahun 2024 ke 2025 diperkirakan relatif kondusif tanpa indikasi kejadian cuaca ekstrem yang signifikan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan beberapa ibu kota provinsi di Indonesia diperkirakan akan mengalami cuaca cerah hingga berawan pada malam pergantian tahun. Berikut daftar wilayahnya:
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tahun Baru 1-2 Januari 2025, BMKG Peringatkan 32 Wilayah Waspada Hujan Sedang-Lebat
Sedangkan hujan ringan hingga sedang kemungkinan terjadi di:
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bahwa tren potensi cuaca ekstrem menunjukkan penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya di bulan Desember 2024.
Baca Juga: Kenaikan PPN 12 Persen Akan Berlaku Mulai Besok 1 Januari 2025, Apa Saja yang Terdampak?
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang menghalangi aliran awan hujan dari Monsun Asia, seruakan dingin (cold surge), dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, kata dia, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang tidak aktif di wilayah Indonesia dan mulai mendinginnya anomali suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia turut mengurangi pembentukan awan lokal yang memicu hujan lebat.
Kondisi ini, menurut Dwikorita, memberi peluang bagi masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan tenang.
Namun demikian, dirinya mengingatkan pentingnya untuk tetap bersikap waspada terhadap potensi perubahan dinamika atmosfer.
“Meskipun kondisi malam pergantian tahun ini relatif aman dari cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG. Perubahan atmosfer bisa saja terjadi, terutama di wilayah yang memiliki sejarah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” ujarnya dalam Konferensi Pers yang digelar di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Dwikorita mengungkapkan bahwa BMKG terus memantau dinamika atmosfer secara real-time untuk memberikan peringatan dini jika terjadi perubahan signifikan.
BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.