Kompas TV nasional hukum

18 Polisi Peras WNA di Acara DWP, Kompolnas: Ini Problem Tabiat, Obatnya Harus PTDH

Kompas.tv - 22 Desember 2024, 08:07 WIB
18-polisi-peras-wna-di-acara-dwp-kompolnas-ini-problem-tabiat-obatnya-harus-ptdh
Ilustrasi. Kompolnas menyebut 18 oknum polisi yang diduga peras penonton DWP 2024, harus diberi sanksi PTDH. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Edy A. Putra

Sebelumnya sejumlah warga negara Malaysia dan WNA lainnya mengaku diperas oleh beberapa anggota polisi.

Isu tersebut mencuat setelah akun @Twt_Rave mengunggah adanya 400 warga Malaysia yang dipaksa membayar uang dengan total 9 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp32,6 miliar.

Tak hanya itu, akun tersebut menyebut ada penonton asal Singapura dan Thailand yang juga menjadi korban.

Polisi disebut memaksa untuk melakukan tes urine kepada penonton di tengah pergelaran DWP guna mengecek apakah penonton tersebut menggunakan narkoba atau tidak.

Kemudian, pengunjung tetap dipaksa untuk membayar suap meski hasil tes narkoba negatif.

Salah satu penonton yang mengalami kejadian tersebut adalah Ilham (26), bukan nama sebenarnya, seorang pria asal Malaysia.

Baca Juga: Propam Polda Metro Jaya Dalami terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP oleh Polisi

Ia mengatakan, awalnya dirinya dan temannya, Raka (27), juga bukan nama sebenarnya, tengah menikmati penampilan Steve Aoki di panggung Garuda Land pada Minggu, 15 Desember 2024.

Tiba-tiba Ilham ditarik oleh beberapa orang yang mengaku sebagai polisi.

“Pas keramaian tuh ada polisi, undercover-lah nama kerennya. Pas lagi loncat-loncat, temanku ditariklah sama beberapa orang yang mengatasnamakan polisi,” kata Raka saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram, Kamis (19/12). 

Namun, setelah beberapa menit menunggu, Ilham tak kunjung kembali. Merasa curiga, Raka lantas mencari keberadaan temannya.

Ketika itu, Raka melihat paspor Ilham dan beberapa WNA yang ditahan oleh terduga anggota polisi itu.

“Ada beberapa paspor yang dipegang. Nah, di salah satu paspornya, ada uangnya. Ya saya inisiatif aja. Pasti ini mah oknum, dalam hati saya,” kata Raka.

“Karena aku tahu polisi di Indonesia bribe (memeras, red), ya sudah, aku kasih yang ada di dompetku. Kalau enggak salah, Rp200.000,” ucap Raka menambahkan.

Setelah memberikan uang, paspor Ilham akhirnya dikembalikan. Namun, Ilham sempat dites kesadaran untuk mengetahui apakah terpengaruh alkohol atau tidak.

“Temanku hanya kesadaran doang. Tapi kata temen aku, ada yang dites urinenya. Tapi, ya gitu, kayak dipersulit pas balikin paspornya. Pas habis bayar, cuma bilang, ‘Ya sudah, sana,’” kata Raka.


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA


Berita Daerah

Razia Izin Penjualan Petasan

22 Desember 2024, 17:36 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x