JAKARTA, KOMPAS.TV - Kontes kartun dan komik internasional, International Cartoon & Comic Contest, yang dibuka sejak 22 September hingga 20 November 2024, menjadi sarana pendukung agenda ASEAN (termasuk Indonesia) dan China, yaitu menjadikan tahun 2024 sebagai Tahun Pertukaran Antarmasyarakat ASEAN-China.
Kontes bertema “Kisah-Kisah Persahabatan Antara Masyarakat Negara-Negara ASEAN dan Masyarakat China” ini ditujukan untuk memberikan platform kepada para kreator untuk menunjukkan bakat mereka sekaligus memperkuat pembelajaran dan saling menghargai antara kedua pihak.
International Cartoon & Comic Contest digelar oleh Bentara Budaya, House of Cartoon Mania atau HOCA, dan PT China Indonesia Global.
Baca Juga: Indonesia Raih Juara Pertama dalam Kontes Kartun dan Komik Internasional
Pengumuman pemenang sekaligus pameran International Cartoon & Comic Contest dilaksanakan di Bentara Budaya Jakarta pada Kamis (5/12/2024) malam.
“Acara ini diharapkan dapat memperkuat hubungan yang baik antara Indonesia dengan Tiongkok," ujar Brand Ambassador HOCA Shri Yogi Lestari saat membacakan sambutan Asisten Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani.
Kontes ini membuka dua kategori yaitu kartun satu panel dan kategori komik strip.
Dalam selang waktu kurang lebih dua bulan sejak dibuka, tercatat sebanyak 814 karya dikirimkan, yang terdiri dari 627 kartun dan 187 komik.
Jumlah total peserta mencapai 579 kreator. Mereka tidak hanya berasal dari negara-negara di kawasan ASEAN dan China, tetapi juga dari 34 negara lain.
Yang membanggakan, dua anak bangsa keluar sebagai pemenang dalam kontes ini, yaitu Didie Sri Widiyanto untuk kategori kartun dan Akbar El Ramadhan untuk kategori komik.
Baca Juga: Bentara Budaya Gelar Lomba Kartun untuk Tingkatkan Hubungan Budaya ASEAN
Didie menjadi juara dengan karyanya yang berjudul Harmony, sedangkan Akbar lewat Admiral Agung Cheng Ho.
Harmony menggambarkan mesin jahit yang menjahit kain bergambar perdamaian.
“Kita bisa bekerja sama untuk menjahit perdamaian,” kata Didie, dikutip dari siaran pers Bentara Budaya.
Sedangkan Admiral Agung Cheng Ho menampilkan sepenggal sejarah ekspedisi Laksamana Cheng Ho dari China ke Nusantara yang mendorong akulturasi (budaya campuran) yang masih lestari hingga kini.
Baca Juga: Melihat Aktivitas Terbaru Desa Kartun Sidareja, Salah Satunya Wisata Teka-teki
Kontes ini menggandeng tiga dewan juri, yaitu I Wayan Nuriarta, dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar); Yulius Widi Nugroho, dosen DKV Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS), Surabaya; dan Hilmi Faiq, kurator Bentara Budaya sekaligus wartawan Harian Kompas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.