Hal ini, lanjut ia, yang membuat anak-anak semakin tidak bermoral.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMA swasta internasional di Kebayoran Lama, Jaksel, berinisial RE (17) diduga menjadi korban perundungan oleh teman-teman satu sekolahnya.
Dalam rapat audiensi di Komisi III DPR, Selasa (17/9), RE mengaku telah mengalami perundungan sejak pertama kali bersekolah di SMA swasta di Jaksel itu. Dia merupakan siswa pindahan dari sekolah lain.
"Di bulan November 2023, saya sudah mendapatkan bullying secara verbal yang tiada hentinya selalu bully di depan umum, di depan siswa laki-laki, perempuan, bahkan guru," kata RE, dipantau dari video di kanal YouTube Komisi III DPR RI Channel.
Tak hanya perundungan secara verbal, ia mengaku mendapatkan pelecehan hingga kekerasan fisik berupa pemukulan dari para pelaku.
Baca Juga: Kata Otto Hasibuan soal Upaya Mediasi Kasus Bullying di Salah Satu SMA Jakarta Selatan
Selain itu, RE mengaku turut diancam oleh para pelaku yang mengaku sebagai anak dari pejabat, salah satunya ketua umum partai politik.
"Sampai mereka membanggakan dan mengancam saya , 'Lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK'," jelasnya.
"Lalu sahabat dari ketua geng ini mengakui 'Lu jangan macam-macam, bapak gua ketua partai sekarang'. Bapak berinisial A, anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya," sambungnya.
Ia menyebut M tidak melakukan pemukulan kepada dirinya, namun yang bersangkutan secara intens merundungnya secara verbal.
"Dia tidak pernah memukul saya, dia selalu bersekongkol dengan gengnya, selalu mem-bully saya secara verbal. Selalu menghancurkan mental saya,” tegasnya.
Baca Juga: Kasus “Bullying” di SMA Binus Naik ke Penyidikan, 18 Saksi Telah Diperiksa Polisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.