Kompas TV nasional peristiwa

Penyebab Suhu Panas Saat Malam Hari di Pulau Jawa, Ini Penjelasannya

Kompas.tv - 8 September 2024, 04:05 WIB
penyebab-suhu-panas-saat-malam-hari-di-pulau-jawa-ini-penjelasannya
Ilustrasi suhu panas (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, suhu panas pada malam hari di sejumlah wilayah di Pulau Jawa menjadi perhatian masyarakat. Fenomena ini bukanlah hal yang biasa dan memunculkan pertanyaan terkait penyebabnya. 

Suhu panas ini juga banyak dikeluhkan warganet di platform sosial media X. Akun @tanyarlfes misalnya, ia mengunggah gambar yang menunjukkan citra Pulau Jawa yang berwarna oranye dan menyebut suhu mencapai 36 derajat Celsius pada Jumat (6/9/2024). 

"Iya sumpah panas banget padahal kipas nyala depan badan. Ga adem malah makin panas," tulis akun @bibble***.

"Semarang mataharinya ada 5 bos, mateng iki," tulis akun lain @eucalip**.

Lantas, apa yang menyebabkan suhu panas saat malam hari di sejumlah daerah di Pulau Jawa?

Penyebab Suhu Panas di Pulau Jawa

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan suhu panas, terutama di siang hari, merupakan kondisi yang wajar lantaran Pulau Jawa sedang memasuki musim kemarau 2024.

Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu maksimum yang tercatat adalah 36,6 derajat Celsius pada 31 Agustus 2024 sementara suhu minimum berada di 21,7 derajat Celsius pada 12 Agustus 2024.

"Data tanggal 6 September 2024 menunjukkan suhu maksimum yang tercatat mencapai 36,6 derajat Celsius, sementara suhu minimumnya berada di 26,2 derajat Celsius," kata Yoga dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/9/2024).

Yoga menjelaskan bahwa berdasarkan data pengamatan selama 30 tahun (1991-2020), suhu maksimum yang pernah tercatat di wilayah Jawa mencapai 39,5 derajat Celsius, yang terjadi pada Oktober 2015.

Suhu panas yang melanda Pulau Jawa pada September 2024 ini disebabkan oleh musim kemarau sehingga memungkinkan radiasi sinar Matahari menembus lapisan awan hingga ke permukaan Bumi, yang mengakibatkan peningkatan suhu, terutama pada siang hari.

Baca Juga: Peringatan Dini 8-9 September 2024, BMKG Sebut 24 Wilayah Ini Waspadai Dampak Hujan Lebat

Kemudian pada malam hari, suhu masih cenderung tinggi karena Bumi melepaskan radiasi yang diserap selama siang hari.

"Akan tetapi saat dini hari hingga menjelang pagi, suhu akan rendah atau menurun karena radiasi yang dikeluarkan semakin habis. Suhu minimum yang tercatat sekitar 26,2 derajat Celsius," kata Yoga.

Selain musim kemarau, Yoga menambahkan, bahwa penyebab suhu panas di Pulau Jawa dikarenakan posisi semu Matahari yang saat ini bergerak dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan mulai mendekati khatulistiwa.

Menurut perkiraan, Matahari akan berada tepat di atas khatulistiwa pada Senin (23/9/2024) dan kemungkinan akan memicu kenaikan suhu panas di Pulau Jawa.

Suhu maksimum diprediksi akan terjadi sekitar Oktober 2024, saat posisi kulminasi Matahari tepat di atas garis lintang yang sejajar dengan pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah.

"Jadi suhu panas diperkirakan masih akan terjadi hingga Oktober 2024. Suhu maksimum yang pernah tercatat berdasarkan data klimatologis selama 30 tahun (1990 -2020) terjadi pada bulan Oktober," ujarnya.

Menurut data BMKG, suhu terpanas saat ini tercatat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian utara, terutama di daerah pesisir dan wilayah Jateng bagian timur. 

Kondisi ini diperparah oleh periode lebih dari 60 Hari Tanpa Hujan (HTH) yang melanda kawasan tersebut. 

Baca Juga: Penyebab Suhu Panas di Pulau Jawa, Ini Wilayah Berpotensi Kekeringan Meteorologis September 2024




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x