JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, suhu panas pada malam hari di sejumlah wilayah di Pulau Jawa menjadi perhatian masyarakat. Fenomena ini bukanlah hal yang biasa dan memunculkan pertanyaan terkait penyebabnya.
Suhu panas ini juga banyak dikeluhkan warganet di platform sosial media X. Akun @tanyarlfes misalnya, ia mengunggah gambar yang menunjukkan citra Pulau Jawa yang berwarna oranye dan menyebut suhu mencapai 36 derajat Celsius pada Jumat (6/9/2024).
"Iya sumpah panas banget padahal kipas nyala depan badan. Ga adem malah makin panas," tulis akun @bibble***.
"Semarang mataharinya ada 5 bos, mateng iki," tulis akun lain @eucalip**.
Lantas, apa yang menyebabkan suhu panas saat malam hari di sejumlah daerah di Pulau Jawa?
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan suhu panas, terutama di siang hari, merupakan kondisi yang wajar lantaran Pulau Jawa sedang memasuki musim kemarau 2024.
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu maksimum yang tercatat adalah 36,6 derajat Celsius pada 31 Agustus 2024 sementara suhu minimum berada di 21,7 derajat Celsius pada 12 Agustus 2024.
"Data tanggal 6 September 2024 menunjukkan suhu maksimum yang tercatat mencapai 36,6 derajat Celsius, sementara suhu minimumnya berada di 26,2 derajat Celsius," kata Yoga dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/9/2024).
Yoga menjelaskan bahwa berdasarkan data pengamatan selama 30 tahun (1991-2020), suhu maksimum yang pernah tercatat di wilayah Jawa mencapai 39,5 derajat Celsius, yang terjadi pada Oktober 2015.
Suhu panas yang melanda Pulau Jawa pada September 2024 ini disebabkan oleh musim kemarau sehingga memungkinkan radiasi sinar Matahari menembus lapisan awan hingga ke permukaan Bumi, yang mengakibatkan peningkatan suhu, terutama pada siang hari.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.