Paus Fransiskus lantas mendatangi satu per satu wartawan dan menyapa secara langsung. Ia menjabat tangan erat setiap wartawan yang didatanginya sambil mendengarkan setiap apa pun yang disampaikan.
Salah satu wartawan ada yang menyampaikan mengenai situasi para migran yang kemudian ditanggapi dengan serius oleh Paus Fransiskus.
”Para migran, pengungsi dan pencari suaka, selalu ada di dalam hati saya,” kata Paus.
Pada kesempatan berikutnya, ketika Bambang Triawan, seorang wartawan dari Rakyat Merdeka, meminta tanda tangan Paus Fransiskus, ia dengan senang hati menandatangani halaman pertama buku berjudul "Pope for The People".
Buku tersebut adalah karya Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, yang membahas tentang Paus Fransiskus.
Setelah menyapa seluruh wartawan, Paus Fransiskus kembali ke tempat duduknya di bagian depan dengan senyum yang tidak pernah pupus dari bibirnya.
Lebih dari itu, selama penerbangan, Paus Fransiskus juga mengirimkan telegram kepada setiap kepala negara yang wilayahnya ia lewati.
Isi pesan yang dikirimkan pun sangat personal dengan selalu menyebut nama kepala negara. Saat di Turki misalnya, Paus Fransiskus memberikan salam kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan mengenang pertemuan mereka Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang lalu.
”Saya menyampaikan salam hangat saya saat saya melintas di atas negara Anda dalam perjalanan apostolik ke Indonesia. Anda dan seluruh rakyat Turki ada dalam doa saya,” ucap Paus dalam telegram tersebut.
Baca Juga: Menag Yaqut Sampaikan Pesan Paus Fransiskus Soal Menjaga Dialog Antar-Umat Beragama
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.