JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung terkait Pemilu 2024 yang dianggap banyak pihak sebagai kontestasi yang paling brutal.
Ia pun bersyukur partainya dapat memperoleh kenaikan kursi signifikan dalam Pileg 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Cak Imin dalam sambutannya di penutupan Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Covention Center, Minggu (25/8/2024).
"Kita di tengah Pemilu yang sangat sulit semua pihak menyatakan Pemilu 2024 adalah pemilu yang paling brutal. Brutal dalam cara kompetisi, brutal dalam cara menggunakan uang untuk pemenangan, brutal dalam segala cara untuk memfitnah," kata Cak Imin, dipantau dari kanal YouTube DPP PKB.
"Alhamdulillah dengan seluruh keterbatasan yang dimiliki kader-kader PKB, dengan keterbatasan caleg-caleg PKB, Alhamdulillah perahu PKB bisa mengarungi samudra hambatan, serangan dan berbagai fitnah sehingga sampai ke pelabuhan yang kita tuju."
Di mana PKB, kata ia mendapatkan kenaikan perolehan kursi di Pileg 2024 yang siginifikan.
"Di Aceh dari tiga kursi meningkat tajam menjadi sembilan kursi, di DKI Jakarta dari lima kursi menjadi 10 kursi, yang saya bangga di NTB (Nusa Tenggara Barat) ada satu dapil hanya tiga kursi, atas kerjakeras semuanya tiga kursi Alhamdulillah justru PKB mendapatkan kursi tertinggi," jelasnya.
"Di Dapil NTT (Nusa Tenggara Timur), PKB tahun 2019 dua kursi, tahun ini bisa bertahan dengan baik, bahkan meningkat di DPRD. Begitu juga di Papua dan di daerah-daerah lain."
Ia pun kembali beryukur PKB dengan seluruh keterbatasan yang dimiliki dapat lolos dalam Pileg 2024, meskipun ada' teman-teman' yang justru berupaya menghambat keberhasilan PKB.
Baca Juga: Muktamar PKB 2024: Cak Imin Terpilih Lagi sebagai Ketua Umum, Maruf Amin Ketua Dewan Syuro
"2024 Pemilu yang paling Brutal, PKB justru lolos dengan seluruh keterbatasan yang kami miliki," tegasnya.
"Meskipun digembosi teman-teman sendiri, digembosi temannya Gus Kautsar dari (Pondok) Lateh, digembosi dengan berbagai cara."
Cak Imin menegaskan adanya upaya-upaya penghambatan keberhasilan PKB tersebut justru membuat partainya semakin kuat.
"Alhamdulillah yang ingin saya sampaikan, semakin PKB digembosi nampaknya semakin kuat dan besar," ucapnya.
Seperti diketahui, Muktamar VI PKB telah dilaksanakan dua hari sejak Sabtu (24/8), dan Minggu (25/8) untuk agenda penutupan.
Dalam penutupan Muktamar PKB hari ini, tampak sejumlah tokoh turut hadir, diantaranya, yakni Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Syuro PKB periode 2024-2029, Ma'ruf Amin dan Mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Sementara itu, Presiden terpilih Prabowo Subianto yang sebelumnya dipastikan menghadiri penutupan Muktamar VI PKB, justru batal hadir.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut sangat berkomitmen untuk datang di Muktamar VI PKB, namun karena ada agenda mendesak sehingga batal hadir.
"Ya memang komitmen Pak Prabowo untuk hadir cukup besar, tapi memang agenda mendesak, kita harus memahami,” kata Jazilul, dalam keterangannya, Minggu (25/8).
Baca Juga: Penutupan Muktamar Ke-6 PKB, Prabowo Subianto Tak Jadi Hadir, Ada Apa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.