Sakti membalas dan menyebutkan bahwa belum ada rencana pembangunan lapangan golf di IKN. Jawaban ini mengundang tawa dari para menteri yang hadir.
Sementara itu Presiden Jokowi mengumumkan pencapaian signifikan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Negara, IKN, pada Senin (12/8).
Jokowi menyampaikan bahwa investasi yang telah masuk ke IKN di luar anggaran APBN telah mencapai Rp56,2 triliun dari 55 proyek yang sudah groundbreaking.
"Per hari ini perlu juga saya sampaikan bahwa sudah di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk sudah Rp56,2 triliun dari 55 yang sudah groundbreaking," kata Jokowi dikutip dari Kompas TV.
Presiden merinci 55 proyek yang telah dimulai pembangunannya, mencakup berbagai sektor vital:
Baca Juga: Wapres Nilai IKN Jadi Salah Satu Ibu Kota Terbaik di Dunia, Singgung Istana Garuda-Kualitas Udara
Dalam sidang tersebut, Jokowi kembali memaparkan alasan-alasan utama pemindahan ibu kota ke IKN.
"Salah satu alasan kenapa ibu kota pindah, karena kita ingin pemerataan. Karena kita tahu 58 persen PDB ekonomi itu ada di Jawa," jelasnya.
Jokowi menyoroti bahwa 56 persen populasi Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa.
"Populasi di Jawa bebannya sudah sangat besar sekali. 56 persen populasi itu ada di pulau Jawa, ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan ibu kota," ujarnya.
Selanjutnya Presiden menegaskan bahwa beban Jakarta sebagai ibu kota sudah sangat berat. "Dan utamanya memang beban di ibu kota Jakarta memang sudah sangat padat sekali," tambah Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.