Baca Juga: Jusuf Kalla Kenang Sosok Hamzah Haz Sebagai Pemimpin dan Tokoh Islam yang Baik
Apa yang bisa ditiru dari Hamzah Haz? Didiek yang juga merupakan ekonom senior menuturkan, warisan Hamzah Haz adalah komitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tenpa meninggalkan aspek realitas dan rasional.
Hal itu, kata dia, yang membedakan Hamzah Haz dengan pemimpin-pemimpin yang idealis utopis yang tidak berpijak pada kenyataan.
Ia mencontohkan, pada 20 tahun lalu, saat terjadi krisis APBN, Hamzah Haz turun gunung untuk ikut menyelesaikannya.
Pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005, pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politik.
Baca Juga: Prosesi Pemakaman Hamzah Haz akan Dilaksanakan Secara Militer
Saat itu, Didiek ingat Hamzah Haz yang sudah tak menjabat sebagai Wapres, masih terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik.
Hamzah Haz menilai subsidi kepada barang adalah pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada orang.
Hamzah Haz, kata Didiek, ikut mendinginkan suasana dan meskipun tidak populer, kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional.
Dalam hal ini, sebutnya, Hamzah Haz tergolong pemimpin yang pro kebijakan yang berbasis bukti (evidence based policy).
"Tidak ada lagi penjaga APBN seperti Hamzah Haz," tutup Didiek.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.