JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai Program Makan Siang Gratis adalah sesuatu yang rumit karena waktunya sangat terbatas.
Mardani menyampaikan sejumlah alasan sehingga ia berpendapat bahwa program tersebut rumit untuk dijalankan.
“Makan gratis rumit. Waktunya sangat terbatas, kalau lebih lambat disampaikan bisa basi atau misalnya anak-anak sudah terlalu lapar,” ujarnya, Sabtu (20/7/2024), dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Cindy dan Arief.
Baca Juga: Politikus PKS Minta Tim Prabowo-Gibran Jangan Bingung soal Makan Siang Gratis: Harus Dilaksanakan
“Belum lagi beda-beda antar tiap daerah, pesisir dengan gunung tentu berbeda. Belum lagi distribusinya, selera anak-anak, belum lagi bagaimana menilai pasca makan siang gratis.”
Tapi, lanjut Mardani, karena ini merupakan program dari Presiden-Wakil Presiden terpilih RI, Prabowo subianto-Gibran Rakabuming Raka, maka ia menyarankan agar melibatkan akademisi dalam pelaksanaannya.
“Tapi karena ini sudah jadi program Prabowo-Gibran, usul kami betul-betul lakukan dengan pola pilot project. Libatkan akademisi dan research yang kuat.”
Ia juga menyarankan agar pemerintah ke depan jangan terlalu nafsu seperti membangun IKN. “Dan jangan terlalu nafsu kaya nafsu bangun IKN.”
Baca Juga: Beda Cerita Menko Muhadjir dan Tim Prabowo-Gibran soal Harga Makan Siang Bergizi Gratis
“Alon-alon asal klakon, ojo kesusu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mardani juga menyampaikan alasan PKS tidak mengusung program makan siang gratis saat mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“PKS dukung Anies Baswedan waktu pilpres yang fokus ke pendidikan, beasiwa, dan bantuan penuh pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena itu mencerdaskan kehidupan bangsa termasuk meningkatkan gaji guru.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.