Kompas TV nasional politik

PDI-P Sebut Terbuka Peluang Usung Anies di Pilkada Jakarta

Kompas.tv - 11 Juni 2024, 07:10 WIB
pdi-p-sebut-terbuka-peluang-usung-anies-di-pilkada-jakarta
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga saat di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019). (Sumber: Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - DPP PDI Perjuangan atau PDI-P membuka peluang untuk mengusung Anies Baswedan dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024. Namun, hingga kini PDI-P sedang menghitung-hitung untung dan ruginya mendukung Anies dalam pesta demokrasi nanti.  

Hal itu dikatakan Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga di gedung DPR, Jakarta, Senin (10/6/2024). 

"Tetapi ini kan harus dihitung betul. Nah, inilah yang sedang kami hitung betul, bahwa peluang (mengusung Anies) itu ada, yes, tapi apakah itu pasti terjadi?" kata Eriko. 

Baca Juga: PDIP dan Anies Baswedan Saling Puji Jelang Penentuan Bursa Pilgub Jakarta! Lawan Jadi Kawan?

Ia mengakui kalau sosok Anies itu merupakan kandidat kuat untuk memenangi Pilkada Jakarta. Oleh sebab itu, pihaknya menyatakan kalau yang bersangkutan memang diperhitungkan oleh internal partainya. 

"Pak Anies memang sekarang menjadi satu hal yang 'seksi'. Mbak Puan (Maharani) sudah menyampaikan menarik, Mas Bas (Basuki Hadimuljono), dan lain-lain," ungkap Eriko.

Ia pun menjelaskan indikator Anies layak diusung. Saat Pilpres 2024 lalu, ia menjadi pasangan yang tangguh saat berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

"Tapi coba teman-teman media berpikir seperti ini, kemarin itu Pak Anies hampir mengimbangi suara pasangan 02 (Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka) yah di presiden di Jakarta. Betul tidak? Kalau saya tidak salah, tertinggal tidak terlalu jauh," kata dia.

"Nah ini mungkin perhitungannya bahwa kalau misalnya pak Anies kan mantan pasangan 01 ya dengan kita 03 (Ganjar Pranowo-Mahfud MD) tentu suaranya lebih tinggi daripada 02," sambungnya.

Meski begitu, lanjut Eriko, dalam politik itu tak mudah memutuskan seseorang untuk diusung dalam Pilkada Serentak 2024 nanti. Sehingga, PDI-P tak akan gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi untuk maju dalam pilkada. 

"Apakah hitungan matematik itu bisa berjalan seperti itu juga di Jakarta? Kan belum tentu. Coba kalau kita pikir ya, misalnya Pak Anies didukung oleh pendukung-pendukungnya. Apakah kalau bersama nanti dengan calonnya PDI-P misalnya dengan yang lagi hebohnya nih dengan Charles Honoris (PDIP). Apakah yang mendukung Pak Anies pasti tetap mendukung Pak Anies?" jelas Eriko. 

Baca Juga: Analis Politik: Kans Anies Bersatu dengan PDIP untuk Pilgub Jakarta Cukup Terbuka

"Apakah yang mendukung PDI-P pasti tetap mendukung PDI-P? Nah ini kan belum tentu. Dalam politik benar, yang tidak mungkin hanya menghidupkan orang mati, apa saja masih memungkinkan," tandasnya.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x