Kompas TV nasional politik

Kondisi Jelang Pilkada Serentak 2024, Menkopolhukam: Perkiraan Intelijen, Eskalasinya Sedang Tinggi

Kompas.tv - 28 Mei 2024, 20:34 WIB
kondisi-jelang-pilkada-serentak-2024-menkopolhukam-perkiraan-intelijen-eskalasinya-sedang-tinggi
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto berbicara dengan wartawan di Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menyebut, eskalasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 cenderung sedang tinggi.

Hadi menyampaikan hal itu kepada wartawan, Selasa (28/5/2024) seusai rapat kerja intelijen keamanan, di Jakarta.

Menurutnya perkiraan tentang eskalasi menjelang pilkada serentak tersebut diketahui berdasarkan perkiraan intelijen.

“Mendekati pilkada serentak, saya sampaikan bahwa perkiraan intelijen kemungkinan eskalasinya sedang sampai tinggi,” tuturnya.

Baca Juga: Belum Tahu Detail Teknis Tapera, Sekjen HIPMI Sebut Perlu Pengkajian Komprehensif

Oleh sebab itu, kata dia, aparat intelijen harus benar-benar fokus melakukan kegiatan intelijen yang tajam.

“Mulai dari pentahapan perencanaan sampai pelaksanaan, aparat intelijen ini harus benar-benar fokus dan membuat pelaksanaan intelijen yang tajam,” ujarnya.

Terlebih, lanjut Hadi, pilkada serentak mendatang diikuti oleh 37 provinsi, 93 kebupaten, dan 415 kota di Indonesia.

“Apalagi dalam pilkada serentak nanti yang diikuti oleh 37 gubernur 93 bupati dan 415 wali kota di seluruh wilayah, aparat keamanan jelas dibagi rata. Sehingga apabila perkiraan intelijennya tajam, kalau ada masalah bisa langsung cepat diselesaikan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampakan, pihaknya mengantisipasi wilyah Papua karena ada penambahan empat wilayah.

“Memang kami mengantisipasi Papua karena ada empat penambahan daerah DOB (Daerah Otonomi Baru) dan belum pernah melaksanakan pemilu,” jelasnya.

Baca Juga: Menkopolhukam Soal Gesekan Densus dan Kejaksaan: Kami Akan Dalami Supaya Marwah Institusi Terjaga

“Ini menjadi antisipasi dan masih menggunakan noken kalau tidak salah, sehingga aparat intelijen harus benar-benar mengantisipasi itu semua,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x