Kompas TV nasional peristiwa

Vina, setelah Film Ditayangkan (IV-Habis): Korban Kebrutalan Geng Motor Seolah Tak Ada Habisnya

Kompas.tv - 18 Mei 2024, 07:25 WIB
vina-setelah-film-ditayangkan-iv-habis-korban-kebrutalan-geng-motor-seolah-tak-ada-habisnya
Polisi hadirkan tiga anggota geng motor pelaku pengeroyokan di Karawang dalam konferensi pers di Mapolres Karawang, Jumat (31/3/2023). (Sumber: Kompas.com/Farida)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Vina dan pacarnya, Eki, yang dilakukan oleh sekelompok anggota geng motor di Cirebon, Jawa Barat, pada Agustus 2016 lalu membetot perhatian publik sejak kisahnya diangkat ke layar lebar.

Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mulai ditayangkan di bioskop pada 8 Mei 2024, menampilkan adegan penyiksaan dan pengeroyokan terhadap dua sejoli itu. 

Kasus kebrutalan geng motor pada tahun 2016 itu bukan kali pertama terjadi dan bukan yang terakhir. Kasus-kasus serupa terus bermunculan dengan korban tewas dan terluka yang sebagian besar adalah anak-anak muda.

Pada 24 November 2019, aksi geng motor di Bogor mengakibatkan tiga warga terluka parah. Korban pertama yakni Husien (42), warga Gang Mesjid Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal. Husien mengalami luka bacok pada bagian leher dan badan.

Korban kedua adalah Ali Rediansyah (17), putra Husien, yang menderita luka bacok di bagian badan dan dada. 

Baca Juga: Tawuran Geng Motor di Lampung Tewaskan 1 Orang, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Korban ketiga, Hermawan Ala Awang (17), warga Lebak Pilar Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Ia menderita luka bacok pada bagian badan dan kaki.

Mereka diserang kelompok Geng Motor XTC pada Minggu, 24 November 2019 sekitar pukul 03.30 dini hari WIB. Para pelaku yang berjumlah sekitar 30 orang, sebagian membawa senjata tajam, tiba-tiba saja mengeroyok ketiganya.  

Nasib nahas juga dialami remaja berinisial A (17) yang dikeroyok dan hampir menjadi korban pembegalan oleh sekelompok anggota geng motor di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat pada Jumat, 29 Januari 2021.

Beruntung, saat aksi pembegalan terjadi, warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut, langsung menyelamatkan korban.

Para pelaku pun melarikan diri dan korban dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan medis.

Unit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat yang mendapatkan laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan menghadirkan korban berinisial A.


 

Polisi menjelaskan, A sedang berboncengan dengan salah satu rekan wanitanya.

"Kemudian dipepet oleh sekitar delapan orang menggunakan 3 sepeda motor,” kata Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Barat Iptu Avrilendy, Sabtu, 30 Januari 2021.

“Karena korban melawan, salah satu pelaku menusuk bagian punggung korban,” sambungnya.

Pada Desember 2023, kejadian serupa menimpa dua warga Tasikmalaya, Jawa Barat, yang berprofesi sebagai perajin sandal, Rian Andrian (36) dan Atang (32).

Mereka diserang saat tengah berjalan kaki di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi.

Akibat kebrutalan itu, Rian mengalami luka robek di kepala dan harus mendapat perawatan hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus.

Sedangkan Atang mengalami luka robek di kepala higga harus mendapat 10 jahitan.

Baca Juga: Ayah Pacar Vina Minta Masyarakat Tak Berasumsi: Jangan Beri Statement yang Buat Kami Lebih Sakit

Yang terbaru terjadi pada Rabu, (15/5/2024) lalu. Sekelompok remaja yang diduga geng motor melakukan tawuran di Jalan Rajawali Selatan menuju Pademangan, Jakarta Utara.

Video tawuran beredar di sosial media melalui akun Instagram @seputarsunter.

"Dalam video di Instagram @seputarsunter, diinformasikan bahwa modus kejahatan tawuran tersebut adalah sekelompok remaja yang mengendarai roda dua (geng motor), tiba-tiba saling menyerang menggunakan petasan," ujar Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu. 

Tawuran antarkelompok remaja itu terjadi sekitar pukul 02.20 WIB dini hari. Mereka saling menyerang menggunakan petasan, sehingga membuat warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) kaget dan terbangun dari tidur.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x