JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan masih melakukan penjaringan terkait kandidat yang akan diusung sebagai bakal calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.
Namun sejumlah nama kandidat bakal calon kepala daerah (Cakada) dari PDI-P sudah muncul di publik. Dari internal partai ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden-Mahfud MD, Andi Widjajanto.
Kemudian dari eksternal partai ada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa. Bahkan muncul wacana untuk menyatukan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan hingga saat ini penjaringan bakal Cakada sedang berjalan.
Baca Juga: Pengamat soal Wacana Anies-Ahok di Pilkada Jakarta: Bicara Politik Mungkin, tapi Sulit dan Berat
Penjaringan bakal Cakada yang dilakukan PDI-P karena ingin mencermati aspirasi masyarakat terkait pemimpin daerah ke depan.
Apalagi daerah-daerah yang menjadi sorotan publik, seperti pemilihan gubernur dan wakil gubernur di DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Utara termasuk Papua dan Aceh.
"Hampir seluruh Indonesia termasuk Papua dan Aceh terus dilakukan pencermatan," ujar Hasto usai halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud, Senin (6/5/2024) malam.
Hasto menjelaskan dalam proses penjaringan nama yang diusulkan berasal dari bawah. Semisal untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur nama diusulkan dari DPC dan DPD partai hasil pencermatan aspirasi masyarakat.
Nama yang diusulkan kemudian masuk dalam penjaringan yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat provinsi hingga diputuskan oleh DPP PDI-P.
Baca Juga: Para Kandidat Cagub untuk Pilkada Jakarta dari 5 Partai Suara Terbanyak di DKI
"Nama-nama akan tersaring, sesuai dengan usulan daerah-daerah. Mohon maaf belum bisa kami sebut karena masih proses pencermatan," ujar Hasto.
Hasto menambahkan selain melakukan penjaringan, pencermatan nama bakal Cakada secara internal, komunikasi PDI-P kepada mantan kepala daerah dan partai tetap dilakukan.
Semisal komunikasi PDI-P terhadap mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap berjalan.
Hasto menjelaskan tujuan komunikasi yang dilakukan PDI-P agar pemimpin daerah ke depan benar-benar datang dari masyarakat.
"Kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah," ujar Hasto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.