Kompas TV nasional politik

Respons Partai di KIM dan PKB soal Saran Luhut ke Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Kompas.tv - 7 Mei 2024, 05:45 WIB
respons-partai-di-kim-dan-pkb-soal-saran-luhut-ke-prabowo-jangan-bawa-orang-toxic-ke-pemerintahan
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, melarang pejabat negara melakukan perjalanan ke luar negeri. (Sumber: Kemenkomarves)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Cak Imin Tanggapi Pesan Luhut ke Prabowo yang Sebut Jangan Bawa Orang ‘Toxic’ ke Pemerintahan

Sementara itu Partai Golkar sepakat dengan Luhut, bahwa orang yang punya sifat toxic bakal membahayakan pemerintahan.

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono meyakini masukan Luhut tidak menyasar ke Golkar. Menurutnya Golkar selalu memberikan kader terbaik untuk membantu di pemerintahan. 

Dalam dua periode pemerintahan Joko Widodo misalnya, kader Golkar yang ada di kabinet memberikan kinerja yang terbaik dalam membantu presiden menjalankan pemerintahan.

"Termasuk Pak Luhut itu kan (kader) Golkar. Semua menteri-menteri dan pejabat dari Golkar telah terbukti hasil karya nyatanya," ujar Dave, dikutip dari Kompas.com

Dave menambahkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pastinya akan memberikan kader terbaik dalam membantu pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. 

Baca Juga: Penjelasan Jubir soal Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

"Kita akan terus berkarya dalam pemerintahan yang berikutnya. Pastinya orang yang toxic jangan masuk dalam pemerintahan, bahaya untuk rakyat," ujar Dave. 

Selain Gerindra, PAN dan Golkar, PKB juga memberi komentar terkait saran Luhut ke Prabowo. 

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan menjauhi toxic people atau orang-orang yang memberi dampak buruk terhadap orang lain, bukan hanya harapan Luhut. Semua orang pastinya ingin kepemimpinan yang baik. 

"Bukan hanya harapan Pak Luhut siapapun ingin kepemimpinan kabinet yang baik. Bagaimana kriterianya saya kira semua orang paham," ujar Muhaimin. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x