JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Dalam rapat tersebut, Kepala Negara memberikan sejumlah instruksi kepada jajarannya terkait penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara beberapa waktu yang lalu.
Presiden Jokowi meminta jajarannya segera melakukan relokasi para pengungsi. Menurut Presiden, berdasarkan tata ruang yang ada, para pengungsi tidak diperbolehkan kembali ke tempat asalnya.
“Sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat dan juga urusan pertanahan, termasuk urusan rumah dan yang berkaitan dengan pekerjaan,” kata Jokowi dalam pengantar ratasnya, dikutip dari keterangan resmi BPMI Setpres.
Baca Juga: Gunung Ruang Masih Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup sampai Jumat Sore
Presiden juga minta jajarannya untuk memastikan lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi sudah tepat dan sesuai.
Bahkan, Presiden secara khusus meminta kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono untuk terjun langsung ke lapangan.
“Ini nanti Pak Menteri ATR mohon lapangannya dilihat betul,” ucapnya.
Jokowi juga minta jajarannya segera membuat skema terkait pendanaan, bantuan, hingga kalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi tersebut.
Presiden ingin menteri terkait melakukan identifikasi terhadap bangunan dan infrastruktur yang terdampak.
“Dan yang paling penting identifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak, baik itu sekolah, rumah sakit, ataupun jembatan, dan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Gunung Ruang Erupsi hingga Semburkan Asap Setinggi 2 Km, 3.000 Pengungsi Butuh Bantuan
Untuk diketahui, Gunung Ruang yang ada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengalami erupsi sejak tanggal 16 April 2024.
Pemerintah pun telah melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang berada di sekitar Gunung Ruang.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan menyatakan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, masih belum aman untuk pesawat udara beroperasi.
Sehingga bandara akan tetap ditutup hingga Jumat (3/5/2024) pukul 18.00 Wita.
“Bandara Sam Ratulangi masih terdampak, karena Poligon sebaran abu vulkanik Gunung Ruang menunjukkan bahwa Bandara Sam Ratulangi masuk dalam area sebaran, dan menurut AirNav Cabang Manado, hal tersebut belum cukup safety bagi pesawat udara yang beroperasi,” kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko, Kamis (2/5), seperti dikutip dari Antara.
“Maka masih ditutup sampai besok (hari ini) hingga pukul 18.00 Wita. Status operasional bandara akan berubah-ubah menyesuaikan kondisi terkini,” tambahnya.
Baca Juga: Bulog Mulai Bagikan Bantuan Pangan Beras Tahap II April-Juni
Ia menyampaikan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar.
Pemantauan itu dilakukan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan demi memastikan keselamatan penerbangan.
Jika kondisi belum berubah, penutupan bandaran akan diperpanjang. Ia berharap masyarakat bisa memaklumi kebijakan yang diambil. Lantaran penyebab penutupan bandara adalah bencana alam.
Sumber : KOMPAS TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.