Kemudian, lanjut Benny, pemeriksaan dapat diperluas, termasuk mengenai tempat tinggal Brigadir RAT selama di Jakarta.
“Tugas hari-hari apa, kemudian laporan ke atasannya gimana dan sebagainya,” kata dia.
“Apakah ada laporan tertulis, ataukah hanya lisan atau hasil membuka HP itu isinya berupa laporan-laporan dan sebagainya.”
Langkah terakhir, kata Benny, adalah gelar perkara dengan menghadirkan keluarga serta ahli.
Baca Juga: Jadi Ajudan Pengusaha Batu Bara sejak Desember 2021, Brigadir RAT Bolak-balik Jakarta-Manado
Ia juga menjelaskan, dalam kasus seperti ini, istri merupakan pihak yang paling banyak tahu tentang korban.
“Nah, apakah istri sudah secara detail, tuntas, sudah didengar keterangannya, sudah dikonfirmasi dengan bukti-bukti yang ada? Inilah yang menurut saya yang dimaksud oleh Bapak Kapolri, sehingga tuntas,” tambahnya.
Sebelumnya Kompas.tv memberitakan, polisi membeberkan fakta baru dalam kasus kematian Brigadir RAT yang diduga bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke kepalanya di Jakarta Selatan pada Kamis, 25 April 2024.
Berdasarkan rekaman CCTV, ada aktivitas lain sebelum Brigadir RAT tewas di dalam mobil Toyota Alphard warna hitam.
Dari rekaman CCTV yang ditunjukkan Polres Metro Jakarta Selatan dalam konferensi pers pada Senin (29/4/2024), terungkap Brigadir RAT sempat menurunkan seorang anak kecil dan wanita.
Anggota Laboratorium Kriminal Siber Polri Ipda Saji mengatakan ada sekitar 13 momen yang terekam CCTV dan berhasil dianalisis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.