JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi gagal "pecah telor" mengirim kadernya di DPR RI.
Hal ini lantaran partai yang dipimpin Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi itu belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen pada Pileg DPR RI 2024.
Dikutip dari Kompas.com, hasil rekapitulasi tingkat nasional terhadap 36 provinsi, Rabu (20/3/2024). PSI mendapatkan 4.190.779 suara dari total 82 daerah pemilihan (Dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di 36 provinsi yang mencapai 150.034.514 suara, PSI hanya meraup 2,79 persen suara.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang gagal meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional tidak dapat mengonversi suaranya menjadi kursi di Senayan.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi KPU Kurang 2 Provinsi: PSI 2,79 Persen, Gagal Lolos ke Parlemen?
Kini KPU menyisakan dua provinsi yang mengikuti rekapitulasi nasional, yakni Provinsi Papua dan Papua Pegunungan.
Di Papua, ada 727.835 pemilih yang terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sedangkan DPT Papua Pegunungan sebanyak 1.306.414 pemilih.
Ada beberapa Caleg PSI yang berpeluang duduk di DPR RI jika partai melampaui ambang batas parlemen. Berikut daftar Caleg PSI yang bisa lolos ke DPR RI:
Grace mendapat suara tertinggi di dapil Jakarta III, yakni 193.556 suara. Perolehan suaranya bahkan mengalahkan caleg petahana dari NasDem, Ahmad Sahroni dan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Baca Juga: 6 Caleg Berpotensi Gagal Duduk di DPR RI dari Dapil Jakarta III: Riza Patria hingga Grace Natalie
Grace menyumbang hampir setengah dari total suara PSI di dapil tersebut, yaitu 305.291 suara. Grace berpotensi menduduki satu dari delapan kursi yang diperebutkan di dapil itu.
Jika PSI tak lolos ambang batas parlemen, maka posisi Grace dapat digantikan caleg dari PDIP Darmadi Durianto yang memperoleh 95.533 suara.
Isyana Bagus Oka dapat masuk ke DPR jika PSI lolos parlemen. Isyana mendapat 78.140 suara di dapil Banten III.
Di dapil ini ada 10 kursi yang diperebutkan. Jika PSI tak lolos ambang batas, maka jatah Isyana akan diganti oleh caleg dari PDIP Marinus Gea.
Ade maju sebagai caleg di "dapil neraka" DKI Jakarta II. Dapil ini meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan pemilih dari luar negeri.
Baca Juga: Ade Armando dan Ronny Talapessy Berpotensi Gagal ke DPR dari Dapil DKI Jakarta II
Terdapat tujuh kursi yang diperebutkan di Dapil DKI Jakarta II. Ade mendapat 54.199 suara di dapil tersebut.
Jika PSI gagal memenuhi ambang batas, maka posisi itu akan digantikan oleh caleg dari Partai Demokrat.
Cynthia bisa duduk di DPR RI jika PSI melewati ambang batas parlemen. Cynthia mencalonkan di Dapil Jawa Tengah V.
Di dapil itu, ada delapan kursi yang diperebutkan dan PSI memiliki peluang mendapat satu kursi dengan perolehan suara 134.249 suara.
Baca Juga: 2 Mantan Pimpinan KPK Terancam Gagal jadi Wakil Rakyat di Senayan
Perolehan suara yang dimiliki Cynthia yaitu 60.003 suara, tertinggi di antara para caleg PSI.
Paulus maju sebagai caleg dari Dapil Jawa Timur I. Terdapat 10 kursi yang diperebutkan dari dapil itu.
PSI mendapat satu kursi jika lolos ambang batas parlemen dan berpotensi diisi Paulus yang mendapatkan 45.239 suara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.