JAKARTA, KOMPAS.TV - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan merilis titik kerawanan kecelakaan terkait mudik lebaran 2024. Titik pertama berada di sejumlah ruas jalan tol.
Namun, ia tidak memberikan keterangan secara spesifik kilometer berapa saja yang mengalami kerawanan kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran.
Masih kata Aan, Lokasi kerawanan kedua berada di jalur arteri dan terakhir kerawanan di jalur menuju lokasi penyeberangan.
"Kami sudah siapkan beberapa cara bertindak, baik itu di tol, arteri dan pemyeberangan," jelas Aan, melalui zoom, Minggu (17/3/2024) mengutip Wartakotalive.
Baca Juga: Hasil Piala FA dan Liga-Liga Eropa Tadi Malam: Chelsea dan Man United Lolos, Inter-Juventus Imbang
Menurutnya, cara bertindak anggota kepolisian sesuai beberapa temuan di tiga jalur tersebut, sehingga Polri dengan sigap bisa memberikan pertolongan.
Pertama, kata Aan, pihaknya akan mengambil langkah pembatasan operasional kendaraan angkutan barang.
"Pembatasan itu akan dilakukan sejak 5 April 2024 ini sampai 16 April 2024 pukul 08.00 WIB, itu di no tol. Terus di tol juga kami akan lakukan pembatasan jalan angkutan barang ini," tegasnya.
Sebelumnya, Korlantas Polri mencatat peristiwa kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan arus mudik lebaran Idul Fitri 2023 lalu mengalami penurunan 18 persen dari tahun 2022.
Aan mengatakan, penurunan presentasi kecelakaan ini berkat kerjasama antara Polri, Kementerian Perhubungan instansi lain dalam mengatur kebijakan arus mudik lebaran.
"Atau terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sekira 772 perkara," kata Aan.
Menurut Aan, untuk korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran Idulfitri 2023, mengalami penurunan.
Ia mengungkap, penurunan korban meninggal dunia sekira 28 persen atau sebanyak 211 orang.
Aan membeberkan, kendaraan yang melanggar arus lalu lintas, terutama sistem ganjil-genap di jalur mudik lebaran tahun 2023, sekira 798 perkara.
"Artinya masih ada masyarakat yang tidak mengikuti aturan yang sudah ditentukan," tegasnya.
Korlantas Polri bakal memberikan pelayanan dan pengamanan selama arus mudik lebaran IdulFitri Fitri 2024.
Aan mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem one way, mulai Jumat 5 April 2024 pukul 14.00 WIB.
"Pemberlakuan ini akan dilakukan sampai 7 April 2024 pukul 00.00 WIB. Artinya selama dua hari kami lalukan one way," tegasnya.
Menurutnya, sistem ini akan diberlakukan dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan.
Apabila terjadi kepadatan, Aan akan memerintahkan anggotanya untuk segera menerapkan sistem one way.
"One way akan diberlakukan dari Km 72 sampai Km 414 arah Semarang, Jawa Tengah," ungkapnya.
Sedangkan untuk arus balik lebaran Idulfitri pihaknya akan menerapakan pada 12 April 2024 sampai 15 April 2024.
Selain one way, pihaknya juga akan melakukan contra flow dari Km 36 sampai Km 72.
"Untuk waktunya sama dengan one way, arus balik juga sama kami berlakukan waktunya dari Km 72 sampai Km 36," terang Aan.
Menurut Aan, Korlantas Polri juga bakal menerapkan sistem one way dan contra flow selama arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 2024 berlangsung.
Menurut Aan, pihaknya tidak hanya menerapkan dua sistem rekayasa arus lalu lintas tersebut. Tapi juga bakal menerapkan sistem pembatasan kendaraan untuk mengurai kemacetan yakni ganjil-genap (Gage).
Aan berharap masyarakat bisa patuh dengam aturan yang sudah dibuatnya demi kelancaran arus mudik lebaran 2024.
"Kalau tanggal genap maka mobil plat genap yang bisa melintas, begitu juga sebaliknya bagi pemilik kendaraan ganjil," katanya.
Baca Juga: Perempuan di Gambir Dijambret Saat Tunggu Ojol, Pelaku Jatuh dari Motor dan Gagal Kabur
Meski demikian, jenderal bintang dua ini tidak akan meminta anggotanya menghentikan laju kendaraan tersebut atau menyuruh berputar arah kembali ke Jakarta.
Tapi, Aan pastikan sistem kamera ETLE bakal menilang kendaraan yang tidak sesuai plat kendaraan dengan tanggal pada saat melintas di setiap pintu keluar tol.
"Pada tahun 2023 kesuksesan kita mengelola arus lalu lintas mudik dan balik, ada tiga kunci. Pertama sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder, kedua pengelolaan informasi dengan media," terangnya.
"Kemudian yang ketiga komunikasi, proritasi dan kendali yang baik (termasuk ETLE) bisa mengeskusi semua masalah di lapangan," tambahnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.